Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > [Audisi Umum 2016] Mencari Penerus Tunggal Putri Indonesia
29 Agustus 2016
[Audisi Umum 2016] Mencari Penerus Tunggal Putri Indonesia
 
 

Indonesia memiliki sejarah manis di nomor tunggal putri saat Susy Susanti berhasil menjadi peraih medali emas Olimpiade bulutangkis tahun 1992. Medali emas ini pun tak hanya menjadi medali emas pertama yang diperebutkan di Olimpiade, tetapi menjadi medali emas pertama bagi Indonesia.

Kenangan manis ini tentu masih terus membekas di hati segenap masyarakat Indonesia. Namun, hingga saat ini, Indonesia seakan masih kesulitan untuk menemukan penerus tongkat prestasi Susy yang sanggup membawa pulang gelar bergengsi seperti All England, Piala Dunia, Kejuaraan Dunia dan bahkan Susy bisa membawa pulang piala beregu, Piala Uber dan Piala Sudirman.

Minarti Timur yang kini menjadi salah satu pelatih tunggal putri di PB Djarum, menuturkan bahwa saat ini Indonesia memang harus menjadi pengejar ketertinggalan. “Mau tidak mau harus berlatih lebih keras untuk mengejar ketertinggalan,” ujar Minarti.

Sementara itu, Ivana Lie pun menambahkan bahwa untuk menjadi seorang pemain, kemampuan teknik, keterampilan, bakat, mental dan fisik menjadi paket yang harus dipenuhi. “Skill, teknik, mental, dan fisik harus dimiliki semua pemain. Menurut pendapat saya dengan perkembangan elit pemain dunia saat ini, kita ketahui jepang punya dua pemain pendek, tidak terlalu tinggi, satu pemain Taiwan juga kecil, tetapi mereka bisa menjadi juara. Pemain indonesia juga sebenarnya tak ketinggalan jika dilihat dari segi teknik. Kita ketinggalan dari segi endurance atau ketahanan,” ujar Ivana.

“Endurance ini berkaitan erat dengan mental. Misalnya di game pertama bisa ketat, tetapi di game kedua bisa ketinggalan, dengan sendirinya kekurangan daya tahan atau endurance ini mempengaruhi mental. Otomatis permainan juga jadi ragu-ragu. Jadi takut, akhirnya ga berani main rally,” tambahnya.

Ivana pun menuturkan selain apa yang terjadi di lapangan, setiap atlet juga sudah seharusnya memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. “Tugas atlet itu banyak sekali, mulai dari tidur makan, recovery. Pilih makanan juga itu menjadi pekerjaan bukan hanya sekedar tugas. Itu menurut saya yang menjadi hal atau PR yang harus diperbaiki,” pungkasnya.

Pencarian penerus Susy melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 akan dimulai besok (30/8) hingga Kamis (1/9) mendatang. Sementara putaran final akan digelar 2 hingga 4 September di GOR Djarum Jati. (RI)