Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > Mengasah Kemampuan di Asrama PB Djarum
28 April 2016
Mengasah Kemampuan di Asrama PB Djarum
 
 

Sejak 2006 lalu atlet binaan PB Djarum tak lagi menempati GOR Kaliputu sebagai tempat latihan. GOR Kaliputu adalah GOR kedua yang pernah dipakai oleh PB Djarum – Kudus, setelah GOR di Bitingan Lama, dari tahun 1982. GOR Kaliputu sendiri sekarang sudah tak dioperasikan untuk pusat pelatihan atlet PB Djarum, dan saat ini telah difungsikan untuk kegiatan latihan bulutangkis bagi masyarakat setempat.

GOR Jati mulai dibangun tahun 2004, kemudian diresmikan pada tanggal 27 Mei 2006. GOR ini difungsikan sebagai pusat pelatihan bagi sejumlah atlet PB Djarum yang dikriteriakan untuk Tunggal Putra dan Putri. Sedangkan, atlet yang dikategorikan untuk permainan Ganda mendapat pelatihan di PB Djarum Jakarta.

GOR Jati didirikan di atas lahan 43.207 m2 ini, memiliki standard internasional, bahkan disebut-sebut sebagai pusat pelatihan bulu tangkis yang terbaik di Asia. Kompleks GOR Jati memiliki luas 29.450 m2 terdiri dari gedung olahraga, seluas 4.925 m2 dengan 16 lapangan terbagi dalam 12 lapangan beralaskan kayu sisanya beralaskan vinil (karet sintetis) yang dilengkapi tribun penonton di kanan kirinya, serta bangunan penunjang lainnya seperti ruang pertemuan, ruang perkantoran, ruang makan, ruang fitness, ruang computer, ruang audio visual, dan ruang perpustakaan.

Selain itu juga terdapat asrama atlet seluas 1.834 m2 memiliki 40 kamar terpisah untuk putra dan putri dengan kapasitas dua orang untuk setiap kamar berikut fasilitas tempat tidur dan meja belajar. Rumah pelatih yang didirikan pada lahan seluas 312 m2 juga menjadi satu komplek di GOR Jati.

Kehidupan asrama di PB Djarum dipenuhi dengan kegiatan berlatih. Para atlet harus menuntaskan program latihan mereka dua kali sehari di hari Senin, Selasa, Kamis dan Jum’at. Sementara di hari Rabu dan Sabtu, para atlet hanya memiliki satu kali program latihan di pagi hari. Program latihan pun tentu bervariasi, tergantung program yang disodorkan oleh masing-masing pelatih. Mereka bisa saja menyantap program fisik di pagi hari dan games di sore hari, ataupun latihan fisik dan lainnya.

Selain berlatih, atlet PB Djarum pun diberi berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan para atlet. Mulai dari kantin yang menyediakan makanan dari pagi hingga malam, ruang seni untuk mereka yang ingin menyalurkan bakat musiknya, ataupun mereka bisa melakukan olah raga lain selain bulutangkis, seperti sepak bola ataupun basket. Asrama pun dilengkapi dengan fasilitas fisioterapi, ruang pijat, tempat fitnes dan berbagai kebutuhan lainnya.

Peserta Audisi Umum akan menikmati kehidupan di asrama saat mereka berhasil lolos ke tahap karantina. Dimana di tahapan ini, peserta akan tinggal di asrama PB Djarum selama tujuh hari dan mengikuti semua kegiatan di asrama. Tak hanya latihan, peserta Audisi Umum pun akan mendapat penilaian mengenai bagaimana sikap mereka selama di asrama, bagaimana mereka menjaga semangat mereka berlatih dan berbagai penilaian lainnya.

Semua yang dibutuhkan oleh atlet PB Djarum selama di asrama disediakan penuh oleh PB Djarum. Atlet tak perlu lagi khawatir memikirkan hal-hal lain, mereka hanya diharuskan berlatih untuk bisa meraih prestasi. (RI)