Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tahun 2016 ini memang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, di sini tentunya para juri dari pemain legendaris seperti Fung Permadi, Minarti Timur, Liem Swie King, pelatih bulutangkis Christian Hadinata hingga Yuni Kartika selaku Humas PBSI akan menyaring bibit-bibit muda berbakat dari para peserta bulutangkis yang terdaftar. Dengan juri yang memang sudah berkecimpung di dunia bulutangkis, tentunya tahu dan paham untuk melihat kemampuan para peserta audisi. Inilah 3 penilain khusus, yang mesti kamu tunjukan untuk mendapatkan beasiswa bulutangkis :
Bakat dan Semangat Berjuang
Pencarian bakat dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 memang dilihat dari umur yang sangat muda. Agar para juri pun bisa melihat kemampuan bakatnya dari kecil, Christian Hadinatan pun menambahkan penilaian juga bisa dilihat dari semangat berjuang yang dlakukan peserta menjadi penilaian saat kualifikasi yang peserta tempuh dalam pertandingannya. Tebukti, selama proses pendaftaran, banyak peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Kolaka terdapat 10 peserta yang berbondong-bondong mendaftarkan dirinya untuk bisa mendapatkan beasiswa bulutangkis di kota Kudus ini.
Teknik Bermain
Untuk kriteria setiap tahun akan sama. Pertama kami akan melihat teknik bermain, dari postur badan saat bertanding. Bahkan menurut Fung selaku juri di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 ini, ternyata dinilai bukan dari menang atau kalahnya peserta mengumpulkan poin, namun bagaimana para peserta melakukan teknik pukulan dengan benar, misalnya melakukanforehand, teknik backhand hingga smash ke arah lawan saat dipertandingkan.
Fisik Yang Kuat
Walaupun di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 tahun ini jelas ditiadakan tes fisik, namun bukan berarti ini akan mengurangi kualitas pemain yang terpilih. Hanya saja, di audisi kali ini tidak diberlangsungkan tes fisik, tetapi setelah pemanang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 ditentukan, kemampuan fisik saat akan di karantina pun akan diuji, karena mendeteksi fisik peserta harus dilihat dari kondisi fisik yang stabil bukan saat lelah bertanding.