Setelah tiga wakil meraih putih dikalungi medali perunggu, akhirnya Indonesia bisa berhasil meraih medali emas dan mengumandangkan Indonesia Raya di Istora. Hal ini terjadi setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil mengalahkan wakil  Tiongkok, Liu Xiaolong/Qui Zihan dalam dua game langsung.

Bertanding pada Minggu (16/8) malam, Ahsan/Hendra tampil begitu meyakinkan. Pertahanan solid yang dikombinasikan dengan serangan-serangan mematikan membuat mereka menutup game pertama dengan 21-17.

Berbekal kemenangan di game pertama, Ahsan/Hendra tampil kalem tidak seperti biasanya. Namun raut wajah mereka sungguh menampakkan keseriusan. Angka demi angka berhasil mereka raih, mereka pun berhasil unggul jauh 19-13. Istora semakin bergema, teriakan “habisin” “habisin” membahana. Ahsan/Hendra unggul 20-14, dan akhirnya bola pengembalian Liu/Qiu terlalu melebar, Ahsan/Hendra menang 21-14.

“Hari ini kami bisa bermain lepas, ditambah juga kami berhasil menekan duluan dan akhirnya kami bisa memenangkan pertandingan ini,” ujar Hendra usai laga.

“Puji syukur kepada Tuhan atas gelar ini, bukan hanya untuk kami tapi juga untuk masyarakat Inodnesia. Kami tidak memikirkan menang atau tidak, kami berusaha untuk bagaimana caranya mendapat poin,” tambah Ahsan.

Ini menjadi gelar juara dunia kedua bagi Ahsan/Hendra. Mereka berhasil meraih gelar juara dunia tahun 2013 silam, sementara bagi Hendra ini menjadi gelar ketiga, setelah sebelumnya Hendra berhasil menjadi jaura dunia bersama Markis Kido pada tahun 2007.