Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Djarum Superliga Badminton 2015] Kalahkan Tonami, Musica Champion Kembali ke Final
30 Januari 2015
[Djarum Superliga Badminton 2015] Kalahkan Tonami, Musica Champion Kembali ke Final
 
 

Juara dua edisi beruntun Djarum Superliga Badminton, Musica Champion dipaksa kerja keras oleh Tonami Japan di semifinal beregu putra pada Jum'at (30/1). Pertandingan yang dimulai sejak pukul 14.00 WITA ini baru berakhir sekitar pukul 20.30 WITA.

"Dari awal keempat tim yang beratrung di babak semifinal ini memang kekuatannya merata, maka kami sudah tidak kaget jika memang harus bermain sampai partai kelima," ujar Effendy Widjaja, manajer tim Musica Champion.

Tim Musica Champion membuka kemenangan melaui Simon Santoso. Ia berhasil menang dua game langsung dari Sho Sasaki 21-16 dan 21-13. Poin kedua Musica Champion berhasil disumbangkan oleh Lee Yong Dae yang kali ini diduetkan bersama pemain muda Indonesia, Fajar Alfian. Mereka sukses menundukkan ganda papan atas Jepang, Noriyasu Hirata/Hirokatsu Hashimoto dalam laga tiga game 21-13, 19-21 dan 21-16.

Dengan keunggulan 2-0, beberapa pihak sudah memprediksi bahwa tunggal kedua yang mempertemukan Lee Hyun Il melawan Riichi Takeshita akan dimenangkan Lee. Namun rupanya kenyataan berkata lain. Lee harus kalah dari Riichi. Ia menyerah dalam drama tiga game 21-18, 19-21 dan 22-24.

Kembali, Musica Champion harus kehilangan angka. Ganda kedua mereka, Marcus Fernaldi Gideon/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira menyerah juga dalam drama tiga game atas wakil Tonami. Marcus/Wahyu kalah dari Keigo Sonoda/Takeshi Kamura 23-21, 17-21 dan 14-21.

Jonatan Christie kembali menjadi penentu. Berjumpa dengan Tatsuka Watanabe, Jonatan berhasil menang dalam dua game langsung 21-16 dan 21-16.

"Kemarin sudah menjadi penentu, jadi tadi memang tidak terlalu terbebani hal itu. Tetapi memang tadi permainan saya tidak keluar semuanya," ujar Jonatan usai laga.

Musica Champion pun kini tinggal menanti apakah akan melawan PB Djarum atau Jaya Raya Jakarta di partai puncak lusa (1/2). "Strategi permainan mungkin baru akan bisa kami godok setelah tahu siapa yang akan menjadi lawan kami di final nanti, keduanya sama-sama kuat," pungkas Effendy.