Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Asian Games 2014] Adaptasi Lapangan
19 September 2014
[Asian Games 2014] Adaptasi Lapangan
 
 

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dari Jakarta menuju Korea Selatan, para pemain bulutangkis Indonesia memilih istirahat di hari pertama. Pemulihan kodisi fisik setelah menempuh perjalanan kurang lebih tujuh jam perjalanan, menjadi fokus di hari pertama sejak menginjakan kaki di Incheon. Namun hal ini bukan berarti para pemain berleha-leha dengan hanya berdiam diri di kamar tanpa melakukan aktifitas.  Ihsan Maulana Mustofa misalnya, ia tetap melakukan pemanasan dengan jogging.

“Saat di perjalanan di pesawat tidurnya kurang enak. Jadi kami hdi hari pertama memang fokus istirahat dulu. Tapi bukan berarti tidak bergerak sama sekali. Tadi saya sempat joging dan pemanasan pakai raket,” ujar pemain besutan PB Djarum ini kepada website PBSI.

Di hari kedua, seluruh atlet mulai mencoba berlatih di lapangan untuk beradaptasi. Geylang Gymnasiun nantinya akan menjadi tempat penyelenggaraan olahraga cabang bulutangkis.

“Latihan baru akan di adakan di hari kedua, karena hari pertama atlet baru masuk athlete vilage pukul 11 siang. Jadi memang kegiatan di tiadakan. Di hari kedua baru kami mencoba lapangan pertandingan di Geylang Gymnasium,” ujar Lius Pongoh yang kembali memangku jabaran sebagai manajer tim bulutangkis Indonesia.

Tim bulutangkis Indonesia akan memulai pertandingan pada hari Sabtu (20/9). Tim beregu putri Indonesia akan mengawali pertandingan dengan menjajal tim beregu negara Maladewa. Sementara tim beregu putra Indonesia setelah mendapat bye di babak pertama, masih harus menunggu pemenang antara tim Thailand melawan tim Taiwan.

Sistem pertandingan nomor beregu akan menggunakan format seperti pada ajang perebutan Piala Thomas dan Uber. Setiap peserta akan memainkan tiga partai tunggal dan dua partai ganda. Tim yang memenangi tiga partai telebih dahulu berhak masuk ke babak berikutnya. (AR)