Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BWF World Super Series Final 2014] Cedera Paksa Ahsan/Hendra dan Greysia/Nitya Mundur
18 Desember 2014
[BWF World Super Series Final 2014] Cedera Paksa Ahsan/Hendra dan Greysia/Nitya Mundur
 
 

Hari pertama kejuaraan bulutangkis BWF World Super Series Final 2014 bukan menjadi miliki atlet-atlet Indonesia. Cedera menjadi momok yang menakutkan bagi atlet Indonesia yang berlaga di Dubai. Dua pasang ganda Indonesia yang berlaga di kejuaraan yang menawarkan hadiah total US$ 1.000.000,- terpaksa mundur di tengah-tengah pertandingan akibat cedera.

Pasangan ganda putra nomor satu Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akhirnya memilih mundur. Cidera pinggang yang di derita Mohammad Ahsan membuatnya tak mampu untuk melanjutkan pertandingan. Saat posisi tertingal 11-7 di game pertama dari pasangan China Chai Biao/Hong Wei, ganda Indonesia mendekati wasit dan meyatakan mundur dari pertandingan.

Kondisi saya memang kurang bagus, dan tidak bisa dipaksakan. Awalnya nyeri di pinggang, namun menjalar juga ke pernafasan saya tadi smash aja susah, jadi saya tidak bisa melanjutkan pertandingan,” ujar Ahsan usai pertandingan seperti yang di utarakan pada badmintonindonesia.org.

Pelatih Edwin Irawan yang turut mendampingi juga mengungkapkan jika Cedera lama Ahsan kembali kambuh. “Sewaktu sesi latihan, Ahsan pinggangnya sempat kambuh dan memang lebih baik tidak usah dipaksakan, istirahat saja untuk pertandingan selanjutnya. Baik Greysia/Nitya dan Hendra/Ahsan sudah tidak dapat berlaga lagi karena peraturan di turnamen ini kalau sudah retired di penyisihan tidak bileh melanjutkan pertandingan,” ungkapnya.

Pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari juga mundur di tengah pertandingan. Saat unggul sementara di game ketiga dengan 8-6, Nitya meminta mundur karena mengalami Kram pada kaki kirinya.

Nitya mengalami Kram karena memang kondisinya kurang fit. Tetapi tidak ada cedera yang serius. Di game ketiga Nitya sudah bilang kalau kakinya sakit. Tetapi kita mau coba dulu karena kami lihat Maeda juga tangannya kram,” ujar Greysia.

Di atas kertas, kami memang lebih unggul dari Kakiiwa/Maeda Namun di setiap pertandingan kan tidak hanya di butuhkan teknik dan mental, tetapi juga fisik,” lanjutnya.

“Kondisi Nitya memang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan Sebetulnya peluang menang sudah terbuka apalagi sudah 20-18 di game kedua, tapi sayang harus rubber game dan di game ketiga kaki Nitya kram,” ujar Edwin Irawan yang juga mendampingi Greysia/Nitya.

Pertandingan antara Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memang berjalan sangat alot. Lebih dari satu setengah jam Greysia/Nitya harus berjuang di tengah lapangan menghadapi ganda Jepang Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda. Menang di game pertama dengan 21-18, ganda Indonesia menyerah tipis di game kedua dengan 20-22. (AR)