Tunggal putra pada kejuaraan Macau Open Grand Pric Gold telah memasuki babak perempat final. Untuk sementara Indonesia masih memiliki wakil di babak delapan besar. Adalah Sony Dwi Kuncoro, mantan pemain Pelatnas, yang menjadi satu-satunya wakil merah putih yang masih bertahan. Sony membuat kejutan di babak ketiga kemarin (27/11) dengan mengalahkan salah satu pemain unggulan.

Kekuatan fisik Sony masih bisa teruji. Terbukti, bermain lebih dari satu jam ia masih terlihat bugar. Di game pertama Sony mampu mendikte lawan yang berasal dari India B Sai Praneth dan menang dengan 21-16. Sayang di game kedua ia membiarkan lawan yang menjadi unggulan ke-8 banyak menyerang dirinya sehingga iapun menyerah dengan 19-21. Tak mau mengulangi kesalahan, Sonypun berbalik menyerang di game ketiga dan unggul 21-17.

“Lawan selalu memancing saya untuk mengangkat bola tinggi sehingga dia enak untuk menyerang. Seharusnya saya mengubah permainan, namun malah saya penasaran mau mencoba terus,” ujar Sony seperti yang di lansir dari website PBSI.

“Di game ketiga saya menekan lawan dan tidak mau memberikan umpan untuk lawan menyerang,” tambahnya.

Di babak perempat final hari ini (28/11), Sony kembali akan bertemu pemain India lainnya. HS Prannoy pemain India yang menduduki unggulan ke-3 akan menjadi lawan bagi Sony untuk memperebutkan satu tiket di babak semifinal. Sony pernah kalah di pertemuan pertamanya pada kejuaraan India Open Grand Prix Gold 2011 lalu.

“Di perempat final saya akan berhadapan lagi dengan wakil India. Tipe main mereka rata-rata sama. Suka bermain reli, ya di hadapi saja. Yang penting saya siap dan yakin,” tambah Sony.

Pemain muda Fikri Ihsandi Hadmadi gagal mengikuti jejak Sony. Dikri terhenti di babak ketiga usai di taklukan unggulan ke-2 dari Jerman Marc Zwiebler dengan 11-21, 12-21. (AR)