Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Denmark Open Super Series Premier 2016] Balas Kekalahan, Praveen/Debby Maju Ke Perempat Final
21 Oktober 2016
[Denmark Open Super Series Premier 2016] Balas Kekalahan, Praveen/Debby Maju Ke Perempat Final
 
 

Pasangan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto akhirnya sukses membalas kekalahan dari ganda asal Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Bertanding di babak kedua kemarin (20/10) pada kejuaraan Denmark Open Super Series Premier 2016, Praveen/Debby unggul di dua game yang harus dijalankan. Kekalahan yang dialami di kejuaraan Thailand Masters 2016 dibayar tuntas di Denmark dengan 21-18, 21-19 dan membuat rekor pertemuan menjadi 2-1 untuk pasangan Praveen/Debby dan membuat langkahnya mulus ke babak delapan besar.

Hari ini (21/10) di babak perempatfinal, Praveen/Debby akan bertemu dengan pasangan dari China yang tengah naik daun, Zheng Siwei/Chen Qingchen. Saatnya bagi Praveen/Debby yang menjadi unggulan ke-3 untuk bisa membalas kekalahan yang dialami pada pertemuan pertama di kejuaraan Australian Open Super Series 2016. Masa itu, juara All England 2016 asal Indonesia menyerah rubber game dengan 21-19, 11-21, 16-21.

Praveen/Debby menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk membawa gelar juara dari ganda campuran setelah peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus terhenti di babak kedua di tangan ganda China Wang Yilyu/Huang Dongping. Ganda Indonesia sebenarnya hampir menorehkan kemenangan, setelah di game ketiga unggul jauh 15-11. Namun setelah angka bisa di samakan menjadi 17-17, ganda Indonesia mulai terlihat kurang tenang sehingga kalah dengan 17-21. Tontowi/Liliyana sebelumnya di game kedua menang dengan 21-19 dan kalah di game pertama dengan 18-21.

Game kedua kami sempat ketinggalan tapi ahirnya bisa bangkit. Di game ketiga, sudah leading jauh, tapi banyak kesalahan sendiri. Apalagi di poin-pon terakhir. Pas 17 sama, kami langsung kehilangan empat poin beruntung. Ini sebuah kesalahan fatal yang kami lakukan,” ujar Liliyana seperti yang di lansir dari website PBSI. (AR)