Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > [Audisi Umum 2017] Chelsea Ingin Seperti Tontowi
06 Agustus 2017
[Audisi Umum 2017] Chelsea Ingin Seperti Tontowi
 
 

Melihat keberhasilan Tontowi Ahmad meraih gelar juara di kancah dunia, membawa sang keponakan Chelsea Aghnia Fauziah termotivasi untuk menjadi pemain top dunia bulutangkis. Atlet yang biasa disapa Chelsea ini pun mengikuti ajang  Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di kota Purwokerto. Ketika ditemui, Chelsea mengatakan dirinya ingin menjadi pemain bulutangkis dunia karena sang Om (Tontowi) berhasil meraih gelar juara di turnamen besar dunia.

"Iya, awalnya saya tidak mau jadi pemain bulutangkis. Tapi setelah  Om meraih beberapa gelar juara dunia, seperti All England, piala dunia, Olimpade dan lain-lain. Jadi termotivasi, apalagi orang tua dan kakek terus menerus menyemangati saya,” ujar peserta nomor 0354 ini.

“Kebetulan ini Audisi kedua saya, tahun 2016 lalu hanya sampai di babak satu tahapan turnamen. Mudah-mudahan tahun ini bisa raih super tiket ke tahapan final," sahut siswa Kelas 5 Mardasah Ibtidaiyah Seladaka, Banyumas.

Baca juga: [New Zealand Open Grand Prix Gold 2017] Ini Rahasia Kemenangan Ronald/Annisa

Sang ibu Maria Kuswatun Hasana, yang merupakan kakak pertama dari Tontowi Ahmad mengatakan kalau anaknya ini awalnya tidak tertarik dengan  bulutangkis. Namun ketika Omnya seringkali menjadi juara di berbagai turnamen dunia, barulah anaknya termotivasi dan giat berlatih.

"Ditambah tahun 2017 ini, Chelsea raih juara di tingkat Kabupaten. Jadilah dia senang dan semakin tertarik dengan olah raga ini. Audisi ini aja kemauan dari dia," tambah sang ibu.

Diakui sang ibu, alasan mengikuti Audisi Umum di Purwokerto karena selain dekat dari rumah, tetapi juga ingin mencoba mental dan menambah ilmu si Chelsea dalam bermain bulutangkis. Jika hasil nanti tidak sesuai harapan, setidaknya dia bisa mebenahi kekurangannya dan kemampuannya, sehingga dia terus bersemangat untuk berlatih hingga mencapai impiannya.(ds)

Baca juga: [Audisi Umum 2017] Fung: Teknik Dasar Jadi Modal Utama