Asep Haerudin datang ke GOR Lidya Djaelawidjaya tempat diadakannya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2015. Ia membawa putri keduanya Linda Aulya Maryam untuk turut berebut beasiswa bulutangkis dari Bakti Olah Raga Djarum Foundation bersama 204 pendaftar.

Linda pun masih bisa terus melanjutkan perburuannya untuk meraih super tiket untuk ke grand final di Kudus, 4 hingga 6 September mendatang. Linda melaju setelah berhasil mengalahkan Yekti Titah SG dalam drama tiga game. Kalah 18-21 di game pertama, Linda berhasil mengejar ketinggalannya dan berbalik bisa memenangkan tiket ke babak kedua dengan 21-16 dan 21-19.

“Saya memang mengarahkan mereka untuk bermain bulutangkis, saya juga dulu pernah melatih. Motivasi pertama saya mengarahkan mereka ke bulutangkis agar mereka terhindar dari kegiatan negatif, kalau untuk prestasi selanjutnya itu bagaimana anaknya,” ujar Asep.

Linda sendiri adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sang kakak, Monica Insany sudah terlebih dahulu menekuni bulutangkis dan kini berada dibawah binaan PB Mutiara Cardinal. “Monica sudah sekitar empat tahun di Mutiara, dan kalau Linda saat ini memang masih belum terlalu mantap pukulan ataupun tekniknya. Jadi untuk audisi ini saya hanya ingin memberikan pengalaman saja kepada dia, tetapi kalau bisa sampai ke Kudus tentu saya juga senang,” ceritanya.

Asep menuturkan bahwa saat ini Linda berlatih di PB Kenari, klub di Tasikmalaya yang juga pernah melatih Firman Abdul Kholik, atlet muda Pelatnas sebelum ia bergabung bersama PB Mutiara Cardinal, dan kini tengah menjadi salah satu tunggal putra Indonesia di SEA Games 2015.

Di babak kedua turnamen yang akan digelar Jum’at (12/6) sore, Linda akan ditantang oleh Erghya Aulia Putri yang berhasil mengatasi Zahra Maulidina dengan 21-19 dan 21-18.