Karena penasaran, peserta asal kota Nganjuk,Jawa Timur yang lahir pada tahun 2003 ini pun mengikuti audisi umum Djarum untuk ke-4 kali di kota Purwokerto. Peserta yang turun di kelompok U 13 ini bernama lengkap Nafis Akmal Fauzi yang masih terdaftar di klub PB Satria, Nganjuk. Menurut Akmal pangilan sehari-harinya ini bahwa kota Purwokerto adalah kota ke-4 yang ia ikuti setelah kota Palembang, kota Jember dan kota Makassar lalu.

Kala itu di kota Palembang ia masuk ke-18 besar tahapan turnamen, tapi di kota Jember justru ia tidak lolos tahapan screening. Lalu di kota Makassar ia ada kemajuan, namun sayang hanya sampai di 8 besar tahapan turnamen. Akmal pun mengaku kalau ia tidak kapok mengikuti audisi Djarum, walau sudah tiga kali gagal. Malahan ia semakin terpacu ingin mencoba terus dan jika hasil di Purwokerto juga tidak memuaskan, kota Kudus sebagai targetnya.

"Pokoknya saya harus mencoba terus audisi Djarum sampai dapat tiket grand final dan harus bisa menjadi atlet Djarum. Kalau gagal di sini, coba lagi di Kudus. Jika gagal lagi, ya tahun depannya," sahut Akmal yang suka makan nasi goreng ini.

Alasan Akmal ingin masuk ke klub Djarum ini, menurutnya karena klub ini memikili fasilitas terbaik jika dibanding klub lain di Indonesia, pelatihnya pun juga profesional dalam mendidik atlet-atletnya dan klub ini pun juga terkenal di Indonesia bahkan dunia sekali pun. Namun yang jelas ia ingin menjadi juara dunia nantinya.

Ketika ditanya kenapa tidak ikut audisi di klub-klub besar lainnya di Indonesia. Dengan polosnya, Akmal pun mengatakan ia tidak tertarik dengan klub-klub lain dan yang ia tau kalau di klub Djarum banyak menghasilkan pemain-pemain top seperti Tontowi Ahmad dan Muhammad Ahsan. (ds)