Pencarian talenta muda bulutangkis melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis  tahun 2017 akan segera dimulai. Besok (25/3) pencarian penerus tongkat estafet prestasi bulutangkis akan digelar di Pekanbaru, Riau. GOR Angkasa akan menjadi saksi bisu perjuangan atlet-atlet muda untuk mewujudkan mimpinya menjadi pebulutangkis papan atas dunia.

Pekanbaru menjadi kota pertama dari delapan kota Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017, sekaligus menjadi satu-satunya kota di Pulau Sumatera menggantikan Palembang yang menjadi tuan rumah dalam dua tahun terakhir.

“Mengapa Pekanbaru? Kami ingin terus menyebarkan virus positif bulutangkis. Karena api bulutangkis tidak boleh padam, regenerasi dan mencari para penerus prestasi ini harus kita terus suarakan,” ujar Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation, Abraham Delta Oktaviari dalam jumpa pers yang digelar pada Jum’at (24/3) sore.

“Kami pun mendapati bahwa talenta-talenta yang menjadi juara dunia pun tak datang hanya dari kota besar, justru seperti Tontowi Ahmad datang dari pelosok pulau Jawa, Liliyana Natsir dari Manado dan terakhir Kevin Sanjaya Sukamuljo pun datang dari sebuah desa di Banyuwangi. Untuk itu, tahun ini kami memilih Pekanbaru untuk menjadi tuan rumah,” tambahnya.

Wakil Pekanbaru pun sudah memiliki catatan sendiri di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Di tahun 2016 lalu, dua atlet asal Pekanbaru sukses bergabung bersama PB Djarum melalui Audisi Umum di Palembang. Mereka adalah Ramha Novita Febi dan Nayara Azura Deva Rezky. Kini virus bulutangkis pun semakin menyebar di Pekanbaru. Mereka akan bersaing untuk menuju grand final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2017 yang akan digelar di Kudus bulan September mendatang. Selamat berjuang! (RI)

Foto perjuangan peserta dari arena Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Pekanbaru bisa diakses di sini.