Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > Mengejar Mimpi, Kevin Tinggal Jauh Dari Keluarga
15 Juni 2017
Mengejar Mimpi, Kevin Tinggal Jauh Dari Keluarga
 
 

Menjadi seorang pebulutangkis papan atas dunia memang sudah menjadi mimpi dari Kevin Sanjaya Sukamlujo sejak kecil. Pebulutangkis yang lahir di Banyuwangi, 2 Agustus 1995 ini memang sudah membulatkan tekad untuk mengejar mimpinya menjadi pebulutangkis dunia.

Saat ini, Kevin pun sudah dikenal sebagai salah satu pebulutangkis spesialis ganda papan atas dunia. Prestasinya di awal tahun 2017 membuat namanya semakin dikenal pecinta bulutangkis. Ia bersama pasangannya Marcus Fernaldi Gideon menjadi buah bibir usai berhasil meraih tiga gelar beruntun.

Tak sedikit yang dikorbankan Kevin untuk bisa menjadi seperti Kevin yang kita kenal sekarang. Ia sudah harus meninggalkan keluarganya di usia yang masih sangat muda, 10 tahun. Usai dinyatakan diterima bergabung bersama PB Djarum melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2007, otomatis Kevin pun harus tinggal di asrama PB Djarum yang berada di Kudus.

Kevin kecil pun meninggalkan keluarganya di Banyuwangi. Ia pergi dari rumah untuk mengejar dan mewujudkan mimpinya menjadi pebulutangkis dunia.

“Waktu awal di asrama ya adaptasi pasti ada, ada enak tidak enaknya tapi karena memang saya sangat ingin sekali masuk PB Djarum jadi ya mau tidak mau memang harus saya jalani,” ujar Kevin.

Baca juga: Kegagalan Tak Hentikan Kevin Wujudkan Mimpi

Sang ibu mengaku cukup berat untuk bisa melepas Kevin di usianya yang sangat muda. “Waktu itu memang berat untuk lepas Kevin. Namanya juga orang tua, dan ini memang mimpi dia. Jadi saya sebagai orang tua hanya mendukung saja. Tetapi karena memang saya juga takutnya Kevin malah jadi tidak betah di sana, saya tidak pernah menanyakan hal itu. Apalagi awal-awal, itu sangat berat bagi saya,” kenang sang ibu, Winartin Niawati.

Jika Kevin merasa tak begitu banyak perubahan yang ia rasakan saat harus tinggal di asrama dan jauh dari keluarganya, lain halnya dengan sang ibu. Winartin mengaku tiga bulan pertama menjadi paling berat baginya. “Saya sebenarnya sangat berat untuk melepas dia, apalagi tiga bulan pertama. Saya tidak pernah bertanya kepada Kevin apakah dia kangen rumah atau tidak, atau saya kangen dia. Karena saya takutnya kalau saya bilang ke dia, nanti malah dia yang jadi berat tinggal jauh dari rumah,” lanjutnya.

Tinggal jauh dari asrama, berlatih setiap hari ternyata belum cukup bagi Kevin untuk bisa segera mewujudkan mimpinya. Ia bahkan sempat dinilai tak memiliki potensi di nomor tunggal putra, sementara dirinya sangat ingin menjadi pebulutangkis papan atas di nomor tunggal putra.

Tiga tahun berselang, Kevin pun belum menunjukkan prestasi, tak ada satupun gelar juara yang ia bawa pulang dari turnamen kelompok umurnya. Ia terus menelan kekalahan demi kekalahan, namun akhirnya, tim pelatih PB Djarum melihat bahwa potensi Kevin sebenarnya ada di nomor ganda.

Pelatih ganda putra PB Djarum, Ade Lukas menilai bahwa Kevin memiliki potensi di nomor ganda. Kevin kecil pun sempat menolak untuk hijar ke Jakarta dan fokus bertanding di sektor ganda. “Dulu waktu diminta pindah sempat tidak mau, karena kan waktu itu masih remaja kalau tidak salah belum 15 tahun, masih ingin main tunggal. Tapi ternyata pilihan ini tidak salah, saya bersyukur. Mau main di ganda campuran atau ganda putra sama saja,” ujar Kevin.

Baca juga: Karena PB Djarum Gerbang Menuju Pentas Dunia

Keputusan untuk pindah dari sektor tunggal ke ganda, dan kejelian tim pelatih serta pemberian kesempatan yang diberikan PB Djarum kepada Kevin ternyata tidak salah. Baru beberapa bulan hijrah ke Jakarta, Kevin mampu menjadi juara untuk pertama kalinya.

GOR Hevindo, Balikpapan dan arena Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Balikpapan 2010 menjadi saksi bisu bahwa Kevin memang terlihat menjadi juara. Kala itu ia berhasil menjadi juara ganda remaja putra bersama Kenny Putra Aviancy.

“Saat Kevin juara di Balikpapan itu, itu yang pertama kali dan saya sangat bahagia akhirnya dia bisa berprestasi. Foto Kevin saat itu saya cetak dan masih saya simpan di rumah,” ujar sang ayah.

Pengorbanan Kevin kecil untuk tinggal jauh dari rumah ternyata tak sia-sia. Kerja kerasnya mulai berbuah manis. Wujudkan mimpimu untuk menjadi atlet bulutangkis melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Informasi selengkapnya bisa diakses di sini. (RI)

Profil lengkap Kevin Sanjaya Sukamuljo bisa diakses di sini.