Racheal Lauw adalah salah satu peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di kota Cirebon ini. Lahir di Pekalongan tahun 2007, Racheal menjadi peserta di kategori U 13 putri. Kata gadis yang masih duduk dibangku kelas enam SD Masehi 2 Pekalongan ini, jika mau menjadi pemain kelas dunia harus pilih PB Djarum.

“Saya lihat sih, pemain-pemain asal binaan PB Djarum banyak yang jadi pemain kelas dunia. Apa lagi pelatihnya juga baik. Sejak pertama kali ikut Audisi di Kudus tahun 2014 silam, saya langsung terpicu dengan klub itu. Apa lagi tempatnya sangat luas, bagus dan perlengkapan berlatih juga kumplit.” sahut atlet klub Unggul Jaya.

Bagi Racheal, kota Cirebon menjadi Audisi yang ketiga kalinya diikuti olehnya. Selain Kudus dan Cirebon, kota Balikpapan tahun ini Recheal juga pernah merasakannya. Racheal beralasan bahwa meski banyak klub-klub bagus di Indonesia, tapi lebih tertarik kepada PB Djarum.

“Tidak tahu kenapa, saya lebih tertarik sama klub PB Djarum, walau banyak klub-klub lain yang bagus. “ ujarnya lagi.

Racheal pun menceritakan awal dirinya mengeluti olahraga bulutangkis. Kata Racheal, di dekat rumah ada lapangan bulutangkis dan sering bermain sama teman-teman, ternyata asik juga, lama-lama jadi suka. Racheal ternyata juga menidolakan pemain terbaik Indonesia asal PB Djarum, Liliyana Natsir.

“Liliyana mainnya sangat bagus, kecepatannya dan mengolah bolanya juga bagus. Kalau ada pertandingan siaran langsung dan yang main Liliyana pasti di tonton. Hingga saat ini, belum pernah bertemu sih, langsung sama Liliyana.” tutup Racheal. (ds)