Teriakannya terdengar di GOR Dempo, Jakabaring Sport City di hari terakhir penyelenggaraan Audisi Umum PB Djarum 2015 pada Sabtu (11/4) siang. Ia tentu memiliki alasan atas teriakan dan kepalan tangannya itu, ya, Yogi Ardiansyah berhasil memastikan diri untuk menjadi peraih super tiket dari Audisi Umum PB Djarum di Palembang.
Di pertandingan terakhirnya, Yogi berhadapan dengan M Andi Sephiansyah. Di game pertama ia berhasil menang 21-18, sementara di game kedua ia berhasil menang dengan 21-14. “Rasanya ya campur-campur, yang pasti senang akhirnya bisa ke Kudus,” ujar Yogi usai laga.
Atlet yang lahir di Jambi, 18 Maret 2001 ini mengaku ingin bisa menjadi juara dunia. “Saya ingin bisa juara dunia, ingin bisa membanggakan orang tua,” tuturnya.
Yogi adalah putra dari pasangan Sailan dan Leni Marlina, ia mengaku sangat mengidolakan Simon Santoso, Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro. “Pernah lihat mereka secara langsung, kalau sama Tommy pernah pertandingan eksebisi, kalah sih waktu itu,” ujarnya sambil tersenyum lebar.
Sang ayah yang berprofesi sebagai penarik Ojek ini, tak membuat langkahnya untuk menekuni bulutangkis surut. Ia rajin berlatih setiap pulang sekolah. “Latihan ya bisanya pulang sekolah, karena kalau pagi harus sekolah. Lumayan capek tapi saya ingin menjadi pemain bulutangkis,” lanjutnya lagi.
Yogi sendiri pertama berkenalan bulutangkis saat usianya 6 tahun, sang ayah kala itu mengajaknya bermain di lapangan terbuka yang tak jauh dari rumahnya. Dengan ambisi tinggi, Yogi mengaku masih kurang puas dengan penampilannya selama Audisi Umum PB Djarum kali ini. “Pulang dari sini saya harus evaluasi lagi, karena masih banyak kekurangan terutama di fisik. Saya awalnya lebih banyak bermain rally, tetapi sekarang lebih bermain menyerang. Jadi saya benar-benar masih banyak yang harus diperbaiki termasuk teknik juga,” pungkasnya.
Selamat kembali berlatih Yogi, sampai jumpa di Kudus!
