
Jakarta - Bulutangkis memang menjadi salah satu primadona di Indonesia, antusiasme penonton tak pernah sepi di Istora, terlebih lagi di laga final. Dengan tiket yang cukup mahal, Istora hanya setengah terisi, tetapi suara dan gemuruhnya tetap berkumandang.
Teriakan untuk mendukung Indonesia dengan “kalahkan Thailand sekarang juga” atau pun teriakan khas In-do-ne-sia yang diselingi dengan tepuk tangan tetap bergemuruh sampai akhirnya Indonesia kalah di laga final. Tetapi tak sampai disitu, beberapa penonton tetap setiap sampai prosesi penyerahan medali usai.
Mereka pun dengan luar biasa memberikan penghargaan kepada lawan, saat mereka dipanggil untuk menghuni podium pertama. Gemuruh itu tetap ada, sempat berfikir mereka akan tidak tertib saat menyanyikan lagu kebangsaan Thailand, tetapi ternyata mereka bisa menghargai lagu kebangsaan lawan, hal yang sangat jarang terjadi di cabang sebesar sepak bola.
Tepuk tangan meriah, menjadi penanda mereka sangat menghargai perjuangan srikandi tanah air.
Cucu Thailand Saksikan Langsung Partai Final
Partai final bulutangkis antara Indonesia melawan Thailand di Istora, ternyata mengundang keiinginan cucu Raja Thailand yang memiliki nama cukup sulit di eja, HRV Sirivannavarinariratana untuk hadir langsung di Istora. Ia terlihat datang dengan sejumlah orang, dan dikawal langsung oleh Polisi Militer (PM).
Kehadirannya ini tentu mengundang perhatian publik Istora, ia hadir untuk langsung menyemangati tim Thailand. Bahkan saat partai kedua, sang cucu raja ini langsung duduk di pinggir lapangan bersama dengan pelatih ganda Thailand. Namun, ia terlihat harus meninggalkan tempat sebelum pertandingan usai.