Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > PB Djarum Beri Apresiasi Untuk Atlet Berprestasi
27 Januari 2016
PB Djarum Beri Apresiasi Untuk Atlet Berprestasi
 
 

Kembali, Bakti Olahraga Djarum Foundation menggelar acara bertajuk Penghargaan Atlet Berprestasi PB Djarum 2015. Acara berlangsung di XXI Lounge, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1) ini, dengan menghadirkan para atlet dan pelatih PB Djarum, perwakilan PP PBSI, serta awak media.

Bakti Olahraga Djarum Foundation memberikan total penghargaan lebih dari Rp. 400.000.000 kepada atlet PB Djarum yang mencatat pencapaian cemerlang selama tahun 2015 lalu. Penghargaan yang diberikan terdiri dari beberapa kategori.

Diantaranya penghargaan bagi para juara dan semifinalis Kejurnas PBSI 2015, penghargaan bagi atlet yang duduk di rangking dunia BWF, penghargaan atlet muda berprestasi yang jatuh kepada Mychelle Crhystine Bandaso, serta bonus untuk para juara Djarum Sirkuit Nasional 2015.

“Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi PB Djarum atas prestasi para atlet. Kami berharap ini dapat memotivasi atlet dan yang belum berprestasi supaya bisa lebih termotivasi dengan teman-temannya. Selama ini sektor ganda memang menjadi andalan kami, namun kami berharap kedepannya bisa membangkitkan sektor tunggal juga,” kata Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation.

Selama tahun 2015, atlet-atlet PB Djarum memang terus mencetak prestasi. Di ajang Kejurnas PBSI 2015, tiga dari lima gelar yang diperebutkan di kelas taruna, berhasil diborong atlet-atlet PB Djarum. Para pemenang adalah pasangan ganda putri Mychelle Crhystine Bandaso/Serena Kani, pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Vania Arianti Sukoco, serta Desandha Vegarani Putri di tunggal putri. Para pemenang kini telah resmi menjadi penghuni Pelatnas Cipayung.

Khusus di sektor tunggal putri, PB Djarum bahkan menciptakan all PB Djarum semifinal yang menempatkan Desandha, Ghaida Nurul Ghaniyu, Devi Yunita Indah Sari serta Silvi Wulandari.

Meskipun demikian, PB Djarum masih mengakui adanya tantangan cukup berat dalam pembinaan di sektor tunggal dewasa. Hal ini disebutkan Fung Permadi, mantan pemain nasional yang juga Manajer tim PB Djarum.

“Setelah generasi Ihsan (Maulana Mustofa) dan Bayu (Pangisthu) yang masuk Pelatnas, ada gap regenerasi dengan angkatan dibawahnya. Kami melakukan pembenahan melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, dimana kami menjaga agar regenerasi bisa berjalan dengan baik,” tutur Fung. (DS)