Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Profil Legenda] Liem Swie King, King of Smash
17 Februari 2013
[Profil Legenda] Liem Swie King, King of Smash
 
 

Liem Swie King, sang legenda bulutangkis Indonesia adalah salah satu atlet generasi pertama yang mendapat beasiswa PB Djarum pada tahun 1960an. Kiprah bulutangkisnya ia awali di Kota Kretek, Kudus. Di sana ia memulai segalanya dengan kegigihan dan keuletannya. Ia pun dikenal sebagai seorang atlet yang rajin berlatih. Lintasan menanjak di daerah Colo dan Kaliyitno menjadi saksi kegigihan King.

Buah kegigihannya pun mulai terasa. Namanya dikenal masyarakat nasional usai meraih medali emas PON saat dirinya baru berusia 17 tahun. Pria kelahiran 28 Februari 1956 ini pun dipanggil masuk Pelatnas pada akhir tahun 1973.

Namanya semakin dikenal kalangan internasional setelah ia mampu menantang Rudy Hartono di final All England tahun 1976. Disinilah karier fenomenalnya berawal, dua kali menjadi runner up All England di tahun 1976 dan 1977 akhirnya ia menjadi juara 1978 dan 1979. Ia pun memiliki rekor sendiri yakni tak terkalahkan selama 33 bulan.

Selain itu, Liem Swie King pun memiliki pukulan khasnya yakni pukulan sambil meloncat dan memukul keras shuttlecock ke arah pertahanan lawan yang kini dikenal dengan nama smash. Ia pun kemudian dijuluki the king of smash.Kiprahnya di dunia bulutangkis tak lagi diragukan, ia tiga kali menjadi bagian dari tim Thomas dan memboyong pulang piala tersebut di tahun 1976, 1979 dan 1984 dari enam kali keikutsertaannya membela merah putih di Thomas.

Puluhan gelar di ajang grand prix berhasil ia raih, medali emas Asian Games pun berhasil ia bawa pulang. Ia bisa dibilang menjadi salah satu pemain yang memiliki gelar lengkap pada masa itu. Tak hanya di tunggal, ia pun cukup berprestasi di sektor ganda bersama pasangannya Christian Hadinata yang kini menjabat sebagai koordinator pelatih di Pelatnas.

Ia memutuskan untuk pensiun dari bulutangkis setelah berkiprah selama 15 tahun. Usai gantung raket, Liem Swie King tak meneruskan karirnya di bulutangkis seperti atlet lain yang memilih untuk menjadi pelatih. Atlet asli Kudus ini memilih untuk menjadi pengusaha. Ia memiliki rumah spa yang kini sudah memiliki tiga cabang di Jakarta. Selain itu ia beberapa kali muncul sebagai cameo dibeberapa film dan menjadi bintang iklan. Kisah hidupnya pun sudah tertuang dalam buku dengan judul sesuai namanya "King".

King sendiri mengajarkan bahwa kerja keras dan disiplin menjadi kunci meraih kesuksesan, tak hanya bakat. (IR)