Untuk pertama kalinya, Bakti Olahraga Djarum Foundation melangsungkan Coaching Clinic di Pontianak. Di ibu kota Kalimantan Barat ini, legenda dan pelatih PB Djarum turun langsung ke arena untuk berbagi ilmu dengan pelatih yang datang dari Pontianak dan sekitarnya.

Dalam jumpa pers yang digelar pada Jum’at (17/3) siang di lantai II SMK Pontianak, manajer tim PB Djarum, Fung Permadi menuturkan bahwa ini menjadi ajang transfer ilmu dan keterampilan bulutangkis antara atlet, pelatih dan legenda PB Djarum dengan pelatih dan atlet yang hadir di acara yang akan digelar hingga Sabtu (18/3) ini.

“Coaching clinic ini bermaksud agar menjadi ajang berbagi ilmu dan keterampilan yang kami miliki dengan pelatih dan atlet yang ada di sekitar kota Pontianak,” ujar Fung.

Tak hanya kepada pelatih, coaching clinic pun akan diberikan kepada atlet-atlet muda usia 8 hingga 10 tahun serta 11 hingga 13 tahun. "Kegiatan kepelatihan ini akan terbagi dalam tiga sesi yaitu khusus pelatih pemain usia 8 sampai 10 tahun dan pemain usia 11 sampai 13 tahun sebelumnya klinik latihan serupa pernah berlangsung di Palembang, Makassar, Manado, Tasikmalaya, Solo, Purwokerto, Malang, Cirebon, Magelang, Bogor, Banyuwangi dan Bandar Lampung," tuturnya.

Christian Hadinata yang juga hadir dan akan memberikan pelatihan menuturkan bahwa Coaching Clinic ini menjadi ajang untuk berbagi pengalaman kepada atlet muda yang akan menjadi atlet masa depan tanah air.

“Kami melihat potensi yang sangat baik di daerah, atlet-atlet muda. Saya yakin banyak pelatih di daerah pun memiliki potensi yang bagus untuk bisa melatih anak-anak. Saya harap mereka nantinya bisa menjadi atlet nasional. Ada gap yang besar antara pemain di Jawa dan luar Pulau Jawa. Kami ingin atlet di daerah bisa mengimbangi atlet-atlet yang ada di Pulau Jawa, semoga yang dibagikan bisa menjadi manfaat,” ujar Christian.

Selain Fung dan Christian, Djarum Foundation memboyong legenda, pelatih dan atlet binaan PB Djarum. Mereka adalah Alan Budikusuma, Denny Kantono, Yuni Kartika, Hendra Aprida Gunawan, Meiliana Jauhari, Luluk Hadiyanto, Edi Subaktiar, Rafiddias Akhdan Nugroho, dan Ronald Sanduan Sipasulta. (RI)