Diluar Arena
Home > Berita > DILUAR ARENA > [Mabar PB Djarum 2019] Berawal Dari Mabar Hingga Menjadi Wasit Nasional
29 Juni 2019
[Mabar PB Djarum 2019] Berawal Dari Mabar Hingga Menjadi Wasit Nasional
 
 

Hampir tak pernah absen di setiap penyelenggaraan Mabar (Main Bareng) PB Djarum, itulah yang dilakukan Dedi Darmawan atau yang lebih akrab disapa Kang Dedi.

Sejak berlangsungnya Mabar pertama kali pada tahun 2010 lalu di Jakarta, hingga Mabar ke-15 yang saat ini tengah berlangsung di GOR Djarum Magelang, Kang Dedi hanya satu kali absen yaitu pada saat mabar di Purwokerto pada tahun 2016.

"Saya dari tahun 2010 pertama kali sampai sekarang, hanya absen satu kali pada tahun 2016. Itu pun karena bentrok dengan jadwal umroh," ungkap kang Dedi.

Bukan tanpa alasan, selain olahraga bulutangkis menjadi hobinya sejak kecil, ia pun mengaku sangat suka menjelajahi tempat baru, dan mencicipi beragam kuliner nusantara. Dengan ikut mabar yang sering dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia inilah, dirasa Kang Dedi sebagai wadah untuk menyalurkan hobinya itu.

Baca juga : [Mabar PB Djarum 2019] Mabar KE-15 Magelang Diikuti 160 Peserta

"Selain saya hobi bulutangkis sejak kecil, saya juga sangat suka dengan mendatangi tempat-tempat baru dan wisata kuliner. Jadi dengan ikut mabar inilah saya bisa menyalurkan seluruh hobi saya," ungkap pria berusia 48 tahun itu.

Selama mengikuti mabar sejak sembilan tahun yang lalu itu, beragam pengalaman sudah dilalui kang Dedi. Namun pada mabar kali ini dirasa paling berkesan. Pasalnya, secara tak diduga ia mendapat penghargaan dari PB Djarum, sebagai peserta paling sering ikut Mabar PB Djarum.

"Mabar kali ini paling berkesan, karena saya gak menyangka bakal dapat penghargaan," ungkapnya.

Di sisi lain, Kang Dedi pun sedikit menceritakan sedikit perjalanan karirnya semenjak ikut mabar. Lewat ajang ini, ternyata ia bisa mendapatkan profesi baru, yaitu menjdi wasit bulutangkis nasional.

Diakui pria kelahiran Bogor, 13 Mei 1971 itu, pada awal tahun 2018 dirinya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai konsultan, demi fokus menggeluti profesinya sebagai wasit bulutangkis.

"Dari mabar ini saya jadi punya profesi baru, jadi wasit bulutangkis nasional. Semua itu saya dapatkan karena saya mempunyai banyak teman baru setelah beberapa kali ikut Mabar ada yang memberikan peluang agar saya bisa menjadi wasit bulutangkis. Sampai akhirnya pada tahun 2018 saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan saya sebelumnya, demi fokus dengan profesi baru saya ini," paparnya.

Di samping itu, selama mengikuti Mabar PB Djarum ini, Kang Dedi pun pernah menjajaki podium juara. Tepatnya pada Mabar kelima di Bandung, tepatnya tahun 2013 silam. (ah)

Baca juga : Tim Ganda Campuran Relaksasi dengan Berenang