Kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier Jawa Timur Open 2018, menjadi pertarungan kali pertama bagi Aisyah Sativa Fatetani yang resmi bermain di level taruna. Diakui oleh pebulutangkis saringan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2012 itu, kalau di kejuaraan Djarum Sirnas seri terakhir 2018 di Surabaya menjadi awal dirinya bermain di kelas tunggal taruna putri. Menurutnya lagi, ia merasa lebih enjoy.

"Karena baru naik ke level taruna jadi targetnya nothing to lose aja, satu satu dulu aja dan tidak usah mikirin target jadi juara, terpenting main maksimal aja. Mungkin karena baru ke taruna jadi tidak ada beban dan lebih enjoy mainnya, bahkan lebih santai aja." ungkap pebulutangkis kelahiran Purwokwero 2002.

Babak pertama yang berlangsung di GOR Sudirman, Selasa (20/11) tadi. Aisyah atau biasa disapa Sativa berhasil menghentikan langkah pemain asal PB Mutiara Cardinal Bandung Shellin Salsabila Nurfazhriah dalam laga dua game langsung dan berdurasi 28 menit. Di game pertama Sativa menang 21-17 dan 21-12 di game duanya.

"Masih penyesuaian lapangan di game pertama, karena lapangan dinginnya diluar dugaan. Intinya sih main masuk-masuk dulu aja. Di game duannya, lawan banyak mati-mati sendiri dan saya lebih cepat aja mainnya. Lawan juga konsentrasinya hilang tadi. Kunci kemenangan tadi, lebih fokus per poin aja dan sama jagain poin aja," tutur Sativa.

Lolos ke babak dua, Sativa akan kembali berjumpa dengan pemain asal PB SGS PLN Bandung Hilda Nur Fadilah. Kata Sativa, pada kejuaraan Djarum Sirnas seri empat di Tasikmalaya lalu, ia menang dalam pertarungan panjang tiga game dari Hilda.

"Meski pernah mengalahkan tapi jangan menganggap enteng lawan. Pastinya lawan juga tidak mau kalah lagi. Memang saya akui, refleks pergerakan tangannya lawan itu bagus. Jadi harus lebih siap lagi, harus mau main capek lagi dan mau berani melawan aja," tutup Sativa (ds)