Sirkuit Nasional
Home > Berita > SIRKUIT NASIONAL > [Djarum Sirnas Kalimantan Selatan Open 2019] Ganda Campuran Taruna Tanpa Wakil di Perempat Final
30 Juli 2019
[Djarum Sirnas Kalimantan Selatan Open 2019] Ganda Campuran Taruna Tanpa Wakil di Perempat Final
 
 

Bertempat di GOR Berkat Abadi, Banjarbaru, Selasa (30/7) ini, kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) memasuki hari ke dua dengan mempertandingan babak ke dua pada sektor ganda campuran taruna. Di pastikan pasangan PB Djarum tidak ada wakilnya di babak perempat final nanti. Karena dua wakil ganda campuran taruna PB Djarum harus menelan kekalahan dari lawan-lawannya itu.

Di awali dari kekalahan pasangan Ivan Adi Cahyono/Salli Lin atas pasangan klub gado-gado Resky Wahyudi/Mutiara Lailatul Nur (Berkat Abadi-Klub Exist Badminton). Meski di game pertama Ivan/Salli dapat meraihnya dengan poin 21-13 tetapi di dua game terakhir justru mereka dipaksa menyerah dengan poin akhir 17-21 dan 15-21.

Kemudian pasangan unggulan empat Vincentius Suwarland/Sintia Dewi Yuliani juga menelan pil pahit. Vincentius/Sintia dikalahkan oleh Muhammad Alfian Hasyim/Muzammil Elya Tantri  asal klub Pratama Badminton Academy dengan pertarungan panjang tiga game 21-17, 11-21 dan 13-21.

Di akui oleh Salli, sebenarnya di game pertama Ia dan Ivan sudah pegang permainan dan yakin aja. Tetapi di game dua dan game tiganya pertahanannya lebih banyak terbuka dan depannya banyak buru-buru akibatnya banyak mati sendiri.

"Fokus dan percaya dirinya jadi hilang. Lawan juga dapat poinnya dari kita yang buat salah aja. Saya dan Ivan juga baru dipasangkan, pas latihan juga jarang jadi kurang klop mainnya." tutur Salli.

Ronald Sanduan Sipasulta selaku Asisten Pelatih Ganda PB Djarum mengatakan bahwa hasil evaluasi pertama shuttelcock sedikit kencang itu yang tidak diantisipasi oleh mereka. Harusnya mereka lebih berani merubah pola permainan. Mereka cenderung lebih terburu-buru mainnya.

"Mereka telalu buru-buru ingin ngeblok dan paksain main bola panjang-panjang padahal bolanya itu kenceng banget. Jadi fokusnya mudah lepas, dengan bola seperti ini fokus itu harus lebih di jaga. Untuk Shintia karena ada masalah dengan kakinya. Seharusnya bisa dicover oleh Vincentius tetapi dia kurang peka." tuturnya Ronald.

"Kalau Ivan dan Salli, secara tekhnis itu yang dampingi Ricky (Asisten Pelatih Ganda) jadi tidak terlalu melihat. Tetapi seharusnya ke dua pasangan itu bisa ya. Sebab posisi poin itukan rubber semua, tetapi giliran lawannya sudah mulai jalan, mereka justru tak mau merubah permainan. " tambahnya Ronald. (ds)