Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > [Audisi Umum 2019] Susy : Audisi Umum Jalan Pembuka Harapan
08 September 2019
[Audisi Umum 2019] Susy : Audisi Umum Jalan Pembuka Harapan
 
 

Langkah yang diambil oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis pada tahun 2020, terkait dengan tuduhan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menilai adanya eksploitasi anak, mendapat komentar dari Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti. Peraih medali emas tungal putri Olimpiade 1992 itu menyayangkan hal ini bisa terjadi.

"Pastinya pembinaan itu harus berkesinambungan, dan salah satu penyumbang atlet ke Pelatnas itu PB Djarum. Sebenarnya PB Djarum ini terbentuk sejak 50 tahun lalu, kenapa baru sekarang dipertanyakan?," tegas Susy dalam konferensi pers jelang Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Hotel Aston Purwokerto, Sabtu (8/9).

"Saya sendiri dulu pernah ikut audisi untuk bisa masuk PB Djarum di Semarang, walaupun akhirnya orang tua saya memutuskan untuk saya berlatih di Jakarta saja. Tetapi saya tahu betul jika ajang pencarian bakat bulu tangkis ini sangat berarti sekali. Mungkin banyak orang tua dari kalangan kurang mampu, dan dengan audisi umum disetiap daerah Indonesia ini sangat membuka harapan mereka, agar bisa menyalurkan potensi anak-anaknya menjadi atlet tanpa harus ke Pulau Jawa yang memang pusatnya klub-klub besar. Dan yang pasti tanpa adanya pembinaan seperti ini saya rasa mungkin PBSI kehilangan satu cara mendapatkan bibit unggul, yang nantinya bisa mengharumkan nama Indonesia," papar Susy.

Baca juga : [Audisi Umum 2019] PBSI Menyayangkan Audisi Umum Dihentikan

Lebih lanjut, Susy pun memberikan salah satu contoh buruk bagi PBSI jika audisi umum dihentikan. Beberapa waktu lalu Susy mengatakan jika PBSI mendapatkan titipan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bahwa kita harus menyiapkan atlet untuk berlaga Youth Olympic Games (YOG), yang merupakan ajang kompetisi olahraga level dunia, yang diikuti oleh anak-anak berusia 14-18 tahun.

"Salah satu contoh, saat ini saya mendapatkan titipan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bahwa kita harus menyiapkan atlet untuk berlaga si Youth Olympic Games dua tahun kedepan. Jika tidak ada audisi umum seperti ini, tentunya sangat disayangkan sekali, dan saya keberatan kalau harus dihentikan, karena kita mendapatkan bibit-bibit unggul yang bisa membanggakan tanah air salah satunya lewat ajang ini. Kita dari PBSI akan terkena imbasnya juga," pungkasnya. (ah)

Baca juga : [Audisi Umum 2019] Peserta Audisi Umum di Purwokerto Membeludak