Wawancara
Home > Berita > AUDISI UMUM > [Audisi Umum 2016] Naufal Tak Sabar Ingin Lakoni Final di Kudus
08 Agustus 2016
[Audisi Umum 2016] Naufal Tak Sabar Ingin Lakoni Final di Kudus
 
 

Salah satu peserta peraih super tiket U 15 Putra Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di kota Bandung, Naufal Arrya Pratama sudah tidak sabar ingin melakoni laga final dikota Kudus. Pasalnya, pemain muda yang duduk di bangku kelas 2 SMP Negeri 4 Sumedang ini sudah siap 100% bersaing dengan para peserta lainnya.

Ketika dihubungi, Arya Jaelani (41 tahun) ayah dari Naufal ini mengatakan bahwa sang anak dalam kondisi sehat dan siap 100% bersaing dengan para peserta peraih super tiket lainnya. Arya pun mendukung impian anaknya ini menjadi salah satu atlet bulutangkis top dunia. Dan tentunya, klub PB Djarum bisa mewujudkan harapannya.

Bahkan, Arya juga tidak segan-segan mengeluarkan koceknya sendiri untuk ikut menemani anaknya ke kota Kudus nanti. Bukan hanya Arya dan Naufal akan tetapi mereka pergi bersama dengan ibunya (Sumartini, 40 tahun) serta pelatihnya serta 5 rekannya di klub Mentari V Kool yang juga mendapat Super Tiket.

“Rencana kami akan berangkat ke Kudus tanggal 30 Agustus nanti. Mungkin saya dan ibunya Naufal akan ikut mengantar bersama 5 temannya dan pelatih. Karena tidak dapat subsidi dari pihak kabupaten hanya iringan doa, jadinya kami berinisiatif mengeluarkan biaya sendiri. Ini semua demi cita-cita anak kami,” ujar Arya lagi.

Sejak mendapatkan super tiket Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, latihan Naufal pun ditambah demi mendapatkan hasil yang memuaskan. Jarak bukan lagi menjadi halangan bagi Naufal untuk berlatih. Dari rumahnya di Sumedang, Naufal pun pergi berlatih ke Bandung dan membutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalanan.

“Sebelumnya Naufal latihan hanya sore hari. Tapi karena ingin lolos dan menjadi atlet PB Djarum, latihannya pun ditambah menjadi pagi jam 7 – 10 pagi dan sore jam 4-9 malam. Itu pun dilakukannya 2 minggu sekali karena jarak dari rumah di Sumedang ke Bandung cukup memakan waktu juga. Selain itu status Naufal yang masih sekolah juga dipertimbangkan. Untungnya kepala sekolah pun mendukungnya dan memberikan kelonggaran buat Naufal bersekolah,” beber Sumartini, Ibu Naufal.

Di tempat latihannya, Naufal pun dikenal sebagai anak yang baik dan memiliki disiplin yang tinggi. Walau Naufal memiliki kemampuan bermain masih rata-rata tetapi dia memiliki kelebihan tersendiri dibanding rekan yang lainnya.

“Naufal itu anak baik. Disiplin dan memiliki power cukup kuat di banding yang lainnya. Akan tetapi dia ini memiliki kemampuan bermain masih rata-rata dan perlu diasah kembali. Makanya menjelang final, latihan fisik lebih digenjot lagi dan teknik lebih ditingkatkan lagi,” tutur Yusuf Sopian (46 tahun) pelatih Naufal di Mentari V Kool.

Jadi ayo teman-teman muda, masih ada kesempatan di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Kudus loh. Ojo Lali Yo. (ds)