Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Indonesia Garuda Rebut Axiata Cup I
16 April 2012
Indonesia Garuda Rebut Axiata Cup I
 
 

Tim Indonesia Garuda akhirnya berhasil membumbung tinggi, merebut gelar juara Axiata Cup I yang berlangsung di lapangan Tenis Indoor, Senayan, Jakarta. Pada babak final yang berlangsung hari Minggu (15/4), tim yang beranggotakan pemain-pemain senior Indonesia, mengalahkan rekan tim Indonesia Rajawali.


Kemenangan pada putaran final pertama yang berlangsung pada hari Sabtu (14/4), kembali diulangi di putaran kedua. Bedanya, kali ini tim Rajawali mampu mencuri satu angka. Kali ini tim yang beranggotakan Taufik Hidayat, Simon Santoso, Sony Dwi Kuncoro di tunggal putra serta Markis Kido/Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan/Bona Septano di ganda putra, harus kehilangan satu angka di sektor ganda. Skor pun pada final leg kedua berakhir menjadi 2-1. Meskipun kehilangan satu angka kemenangan, tim Indonesia Garuda tetap mengukuhkan cakarnya untuk menjadi juara.


Kemenangan tim Garuda di awali dengan keberhasilan Simon Santoso yang mengalahkan andalan tim Indonesia Rajawali, Tommy Sugiarto. Bermain di hadapan ayahnya sendiri, Icuk Sugiarto, Tommy berusaha memainkan pola dengan tempo cepat untuk mencoba mengimbangi Simon Santoso. Pola yang di terapkan Tommy hanya berhasil di awal game pertama, karena Simon terlihat sudah siap dengan pola yang dimainkan Tommy. Simon pun menang di game pertama dengan 21-16. Di game kedua, Simon Santoso bermain sangat efektif, jarang terlihat ia melakukan kesalahan sendiri. Lain halnya dengan Tommy Sugiarto yang sering membuat kesalahan. Simon akhirnya bisa menutup game kedua dengan kemenangan 21-10.  Angka pertama di persembahkan Simon untuk tim Indonesia Garuda menjadi 1-0.


Di partai kedua, tim Rajawali Indonesia menurunkan susunan pemain yang tidak lazim. Angga Pratama yang biasa berpasangan dengan Rian Agung Saputro, kali ini berduet dengan Alvent Yulianto yang biasa bertandem dengan Hendra Aprida Gunawan. Susunan ini mengejutkan tim Indonesia Garuda sekaligus pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano. Permainan bola cepat di depan net yang di peragakan di game pertama oleh pasangan Angga Pratama/Alvent Yulianto membuat pasangan Bona/Ahsan terperanjat. Dengan pola seperti ini pasangan pasangan Angga Pratama/Alvent Yulianto menang tipis dengan 23-21.


Di game kedua, Bona/Ahsan tak mau melayani permainan yang diperagakan oleh Angga/Alvent. Sedikit memperlambat permainan, keduanya menang dengan 21-12 sekaligus memaksa pertandingan berjalan rubber game. Di game penentuan pasangan Bona/Ahsan terlihat kehilangan konsentrasi. Permainan mereka menjadi berantakan, sementara Angga/Alvent kembali memainkan bola setengah lapangan dengan tetap menancing lawan untuk bermain di sekitar jaring dan juga adu drive. Genap sudah empat puluh menit perjuangan ganda dadakan Angga Pratama/Alvent Yulianto memenangi pertandingan di partai kedua setelah pada game penentuan mereka menang dengan 21-13. Angka pun berubah imbang menjadi 1-1.


Pada diskusi tim, di putuskan untuk merubah pasangan ganda putra. Tujuannya untuk merubah mind set lawan. Karena shutlecock lambat, maka di pilihlah Angga Pratama untuk berpasangan dengan Alvent Yulianto. Jika shutlecock cepat, maka pilihan yang tepat adalah Rian Agung Saputra dengan Alvent. Alvent sengaja kami turunkan karena cocok dengan pola permainan Mohammad Ahsan/Bona Septano,”Komentar Sigit Pamungkas, pelatih ganda putra. “Mereka bermain baik, sementara saya banyak melakukan kesalahan sendiri,” ujar Mohammad Ahsan beralasan.


Pada partai terakhir, tim Indonesia Garuda tetap memainkan Taufik Hidayat sebagai tunggal kedua, sementara tim Indonesia Rajawali menurunkan pemain muda berbakat asal PB Djarum Shesar Hiren Rustavitho. Shesar yang telah mencoba berjuang selama tiga puluh delapan menit, harus mengakui ketangguhan Taufik Hidayat dan menyerah dengan 14-21, 15-21.


Bersyukur, Indonesia dengan tim Garuda berhasil menjuarai Axiata Cup I. Saya berharap ini menjadi motivasi pebulutangkis Asia Tenggara khususnya Indonesia supaya menjadi spirit agar bisa berprestasi di tingkat dunia. Semoga di tahun depan hadiah yang disediakan menjadi semakin lebih besar lagi dan juga mengikutsertakan tim putri,”ujar manajer tim Garuda Mohamad Feriansyah.


Dengan hasil ini maka Tim Indonesia Garuda berhak meraih hadiah sebesar US$ 400.000,- sementara tim Indonesia Rajawali mengantongi hadiah sebesar US$ 200.000,-. (AR)