Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Kido/Hendra Harapan Indonesia
20 November 2010
Kido/Hendra Harapan Indonesia
 
 

Pasangan ganda putra Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi tumpuan Indonesia satu-satunya untuk merebut medali emas di nomor perorangan bulutangkis Asian Games 2001 yang berlangsung di Guangzhou. Lewat pertarungan sengit melawan Jung Jae Sung/Lee Yong Dae (Korsel), Kido/Hendra menang 21-15, 13-21, dan 21-18. Mereka bertemu Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia) di final.

Jung/Lee terlihat belum terlalu “masuk” ke dalam permainan di set pertama sehingga Kido dan Hendra mampu menghabisi mereka dengan pukulan-pukulan maut smes maupun net cantik hingga menang set pertama 21-15. Di set kedua Kido/Hendra tetap bermain baik. Mereka mengusahakan bola tetap rendah dengan permainan net dan drive-drive datar, dan smes serta penempatan bolanya banyak yang menyulitkan lawan sehingga Indonesia langsung memimpin 9-5 di set kedua.

Namun kemudian terjadilah beberapa kesalahan beruntun dari pasangan Indonesia ini yang mengirim bola keluar lapangan. Lee/Jung pun mengejar sampai 9-9 dan pertandingan pun berjalan lebih alot. Angka merangkak dengan enggan. Namun akhirnya Korsel berhasil melepaskan diri dari kungkungan tersebut dan memimpin 14-12 lalu 17-13. Kido/Hendra tampak sedikit kehilangan fokus dibandingkan sebelumnya, dan jelas terlihat bahwa Jung/Lee berusaha mengarahkan bola terus-menerus kepada Kido. Hendra berusaha memotong jalan bola di depan, namun beberapa kali malah mendorong bola keluar lapangan. Set ini pun akhirnya harus jatuh ke tangan Korea, 21-13.

Set penentuan menjadi begitu menegangkan karena Indonesia tertinggal 1-4 di awal. Namun pasangan juara Olimpiade 2008 ini menjawab kekuatiran para pendukungnya dengan menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Setelah ini skor kedua pasangan pun terus melekat erat sampai 10-10. Indonesialah yang pertama kali maju ke interval 11-10.

Untunglah dari sisi Indonesia banyak bola yang bergulir masuk ke dalam lapangan lawan setelah menyentuh net sehingga membuat Lee/Jung tak berkutik. Kido/Hendra pun melangkah lebih mantap ke skor 17-13. Korsel sempat mengejar sampai 16-18, namun kemudian mereka melakukan beberapa kesalahan hingga mendorong skor Indonesia menjadi 20-17. Permainan net Hendralah yang akhirnya membungkam pasangan Korsel tersebut dan membawa Indonesia ke babak final.

Pertandingan final antara Kido/Hendra dan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong seharusnya akan menjadi sebuah laga apik bagi para pecinta bulutangkis. Sayangnya, melajunya Koo/Tan ke final berarti mereka mengalahkan Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto Chandra di semifinal hari ini. Kido/Hendra adalah harapan Indonesia satu-satunya untuk menyumbangkan emas dari sektor bulutangkis karena Ahsan/Alvent dan Taufik Hidayat terhenti di semifinal dan hanya mampu menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia. Esok pasangan Indonesia ini akan bertanding pada pukul 8pm WIB.

Dari partai lainnya, China masih memiliki wakil di empat partai lainnya, bahkan final tunggal putri mempertandingkan sesama China. Walau demikian, di tiga partai lainnya, masih ada peluang mematahkan dominasi tuan rumah karena masih ada petarung yang melaju dari negara lain. (DC)