Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Hasil Terbaik, Yunior Indonesia Kalah Sangat Tipis
30 Oktober 2011
Hasil Terbaik, Yunior Indonesia Kalah Sangat Tipis
 
 

Tim yunior Indonesia yang bertanding di Kejuaran Dunia Yunior 2011 kategori beregu Piala Suhandinata akhirnya terhenti di babak play-off saat kalah sangat tipis 3-2 dari Thailand. Kelima partai berlangsung melalui rubber game. Partai penentuan, berakhir sangat tipis.

Mereka sudah berusaha sebaik mungkin, hanya lawan bermain lebih baik dan jarang melakukan kesalahan sendiri,” ujar salah satu pelatih, Sigit Budiarto.

Pertandingan playoff kemarin melawan Thailand memang berlangsung sangat sengit. Dimulai dengan ganda putra yang menurunkan Ronald Alexander/Selvanus Geh melawan Wannawat Ampunsuwan/Tinn Isriyanet. Angka yang terus bersalipan akhirnya berakhir dengan kemenangan Thailand, 21-13, 16-21, dan 21-19.

Kami tidak bermain maksimal karena tegang,” tukas Ronald tentang pertandingannya tersebut. “Pertandingan beregu ini pressure-nya lebih berat.”

Setelah perjuangan berat Ronald/Selvanus, Hanna Ramadhini berjuang keras melawan Busanan Ongbamruphan. Saat dikira akan memenangkan game ketiga, Busanan mengejar dan akhirnya menyelesaikan pertandingan tersebut 21-17, 19-21, dan 21-14.

Dengan kedudukan tertinggal 0-2 dari Thailand, Wisnu Yuli Prasetyo masuk menantang Khosit Phetpradab. Game pertama yang berlangsung tak imbang karena Wisnu memang lebih berpengalaman, ternyata tak berakhir dua game karena Khosit merebut game kedua, walaupun akhirnya Wisnu kembali bermain seperti biasa dan memastikan satu angka untuk Indonesia setelah menang 21-14, 19-21, dan 21-10.

Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia Nuraidah juga mengikuti jejak Wisnu, walaupun nyaris saja berakhir pahit. Mereka menang sangat tipis 18-21, 21-15, dan 23-21 atas Narissapat Lam/Puttita Supajirakul.

Lukhi ApriDan partai terakhir, ganda campuran, pun dimainkan. Juara Asia Yunior tahun ini, Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia diturunkan. Mereka melawan Wannawat Ampunsuwan/Chonticha Kittharakul. Partai penentuan ini berlangsung bahkan lebih sengit lagi daripada empat partai sebelumnya yang sebenarnya juga termasuk sengit. Namun akhirnya Lukhi/Ririn harus menerima kekalahannya setelah berjuang maksimal. Mereka kalah 21-19, 19-21, dan 20-22.

“Lukhi/Ririn harus memperbaiki koordinasi mereka di lapangan agar lebih kompak dan tidak terjadi salah paham,” kata Sigit Budiarto, pelatih ganda putra yang mendampingi Lukhi/Ririn saat bertanding.

Dengan berakhirnya perjuangan tim yunior Indonesia di Piala Suhandinata, maka mereka dapat waktu lebih mempersiapkan diri untuk nomor perorangan yang akan berlangsung pada tanggal 2-6 November 2011 yang akan datang. (DC)