Tiga perwakilan tunggal putra Indonesia yang berhasil melaju ke babak kedua Vietnam Challenge 2011 akhirnya menyudahi perjuangan mereka sebelum sempat mencicipi babak perempat final. Lampu kuning bagi tim tunggal putra Indonesia 1-2 tahun mendatang yang bisa jadi akan terselip Thailand dan Singapura.

Setelah berjuang keras, atlet PB Djarum Riyanto Subagja akhirnya harus mengakui keunggulan sang unggulan kedua belas asal Malaysia, Lok Chong Chieh yang menang dengan skor sangat tipis, 21-19 dan 21-19. Febriyan Irvannaldy juga mengalami kepahitan yang sama dengan kalah tipis 16-21 dan 18-21 dari unggulan ketiga asal Singapura, Ashton Chen. Ashton akhirnya berhasil menjadi salah satu perempat finalis.

Wakil ketiga, Panji Akbar sedikit lebih “ngotot.” Setelah berhasil lolos dari kualifikasi dan menang di babak pertama dengan pertandingan selama 75 menit, Panji kembali menyisingkan lengan baju setinggi-tingginya saat berhadapan dengan Loh Wei Sheng (Malaysia) di babak kedua, dan berhasil menang 12-21, 21-17, dan 21-17 setelah berjuang selama 55 menit.

Di babak ketiga yang menentukan tiket perempat final, ia bersua dengan unggulan kedelapan asal Thailand, Pakkawat Vilailak dan berhasil menyeret Pakkawat bermain tiga set selama 70 menit lewat sebuah pertandingan yang begitu sengit. Pakkawat menang super tipis 21-15, 17-21, dan 22-20, meninggalkan Panji yang tentunya sangat kesal karena sudah begitu dekat dengan gerbang perempat final.

Level turnamen ini memang tidak seelit Grand Prix ke atas, namun dapat menjadi indikasi yang cukup memadai untuk melihat perkembangan generasi muda di negara-negara partisipan. Jika di ganda putra tim Indonesia tampak mencolok di turnamen ini, tim Thailand dan Singapura dominan di tunggal putra. Jika tidak segera berbenah, bisa-bisa posisi tunggal putra Indonesia akan terselip dua negara tetangga ini dalam 1-2 tahun mendatang. (DC)