Sumber foto: badmintonindonesia.orgTurnamen Hongkong Open Super Series 2013 berakhir kemarin (25/11). Indonesia mendapatkan hasil runner up melalui Sony Dwi Kuncoro di tunggal putra dan semifinalis melalui Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra. Dengan demikian berakhir pula rangkaian turnamen kelas super series/super series premier (SS/SSP) tahun 2013.
Tahun ini, Indonesia berhasil mendongkrak kembali prestasinya. Sebanyak 10 gelar SS/SSP diraih para pebulutangkis andalan Indonesia. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menyumbang 4 gelar diantaranya dimana mereka menjadi juara Malaysia Open SS, Indonesia Open SSP, Singapore Open SS dan Japan Open SS. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mencetak prestasi yang sama dengan empat gelar juara yakni All England SSP, India Open SS, Singapore Open SS dan China Open SSP. Dua gelar lainnya diraih Tommy Sugiarto dengan menjuarai tunggal putra Singapore Open SS dan pasangan ganda putra Markis Kido/Gideon Marcus Fernaldi di French Open SS.
Dengan prestasi Indonesia tersebut, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Tahun lalu, Indonesia hanya meraih empat gelar juara melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2), Markis Kido/Hendra Setiawan (1) dan Simon Santoso (1).
Pencapaian 10 gelar juara tahun ini juga menyamai pencapaian terbaik Indonesia tahun 2008. Saat itu gelar dipersembahkan oleh Markis Kido/Hendra Setiawan (4 gelar), Sony Dwi Kuncoro (3 ), Vita Marissa/Liliyana Natsir (1), Nova Widianto/Liliyana Natsir (1) dan Muhammad Rijal/Vita Marissa (1).
Sejak diperkenalkan tahun 2007, pasang surut perolehan gelar juara SS/SSP terjadi. Tahun 2007, Indonesia meraih 7,5 gelar juara, lalu 2008 (10 gelar juara), 2009 (5), 2010 (2), 2011 (2), 2012 (4) dan 2013 (10). Berkaca dari hasil ini, terlihat Indonesia mulai kembali ke arah yang benar untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia. Semoga tahun depan, prestasi Indonesia mampu melampaui prestasi-prestasi tahun sebelumnya. (HK)
