Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > CAFFINO International Challenge 2019] Menang Tiga Game, Ikhsan Akui Ada Yang Beda
24 Oktober 2019
CAFFINO International Challenge 2019] Menang Tiga Game, Ikhsan Akui Ada Yang Beda
 
 

Pertarungan sengit tidak dapat dihindarkan oleh pebulutangkis tunggal putra Indonesia besutan PB Djarum Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dalam perebutan babak perempat final CAFFINO International Challenge 2019 pada laga yang berlangsung di lapangan satu GOR Djarum Magelang, Kamis (24/10).

Pasalnya, menghadapi pebulutangkis unggulan Malaysia Aidil Sholeh Ali Sadikin, pebulutangkis Indonesia itu harus melakoni drama pertandingan panjang tiga game 19-21, 21-15 dan 21-11. Ketika ditemui usai tanding, diakui Ikhsan jika dibanding dengan pertandingan babak dua kemarin memang ada yang berbeda pada laga babak tiga tadi.

"Saya merasa ada yang beda dengan kemarin, itu di Shuttelcocknya. Mungkin sudah diinfokan sebelumnya, tetapi saya tidak tahu. Makanya di game pertama saya kaget baget, tiba-tiba Shuttelcocknya kencang baget jadi mau main kaya takut-takut, mau angkat bola takut, mau main net juga takut jadi feelingnya kurang pas disitu saya kecolongan di game pertama." jawabnya Ikhsan.

Meski awal game dua, Ikhsan masih mengalami keraguan tetapi masih bisa diatasinya dan di game tiganya Ikhsan makin lebih berani menguasai pertarungan tadi. Ikhsan pun memuji penampilan Aidil karena memiliki permain bola setengah yang cukup bahaya.

"Awal star game dua masih ragu-ragu, tetapi lama-lama jadi berani. Tadi saya juga sempat berfikir, ya sudahlah kalau kalah juga sudah main all out jadi tidak menyesalkan. Sebelumnya pernah lihat cara dia bermain jadi sudah siap. Bahaya dari dia bola setengah depannya itu bisa ngatur serangan. Ya, kunci kemenangan tadi lebih berani." ungkapnya.

Untuk kali pertama, Ikhsan akan menjamu pebulutangkis unggulan pertama asal Vitnam Tien Minh Nguyen pada babak perempat final CAFFINO International Challenge 2019, Jumat (25/10) besok.

"Memang beberapa senior pernah dikalah sama dia, tetapi bukan jadi patokan sih. Intinya saya mau uji kemampuan saya dan mungkin memetik pelajaran dari dia. Pastinya optimis." tutup Ikhsan. (ds)