Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Kejuaraan Asia 2010 : Nana Harapan Indonesia di Tunggal Putri
15 April 2010
Kejuaraan Asia 2010 : Nana Harapan Indonesia di Tunggal Putri
 
 

Setelah kekalahan bertalu-talu dari sektor tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Asia 2010 hari ini (14/4), Fransiska Ratnasari –biasa dipanggil Nana– menjadi obat rasa kecewa. Ia menjadi wakil tunggal yang melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan pemain Taipei, Hung Shih Han, 21-14, 15-21, dan 23-21.

Memulai set pertama dengan cemerlang –mengejar ketinggalan di awal kemudian tidak memberikan kesempatan bagi Shih Han untuk menyamakan kedudukan– pada set kedua Nana tampak kendor. Beberapa pengembalian bola Nana yang tidak akurat menyumbangkan skor bagi si muda Shih Han. Nana pun menghela nafas menghadapi kenyataan bahwa ia harus menyambangi set ketiga.

Pada set ketiga, Shih Han tampak begitu agresif. Ia melancarkan smes kencang hampir di setiap peluang yang ada. Ia tampak berusaha maksimal untuk memenangkan set ketiga; dan ia memang sempat memimpin 13-9. Namun Nana yang kenyang asam garam mampu merebut tujuh poin sekaligus dan membalikkan kedudukan dengan memimpin 16-13. Begitu menjajaki skor 20-17, Shih Han mengejar dan akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Hati Shih Han sempat berbunga-bunga saat ia mampu menapaki angka selanjutnya terlebih dahulu, 21-20, namun bukan seorang Fransiska Ratnasari jika menyerah dengan mudahnya. Dengan tenang, ia meladeni Shih Han dan memberi pengembalian bola yang bersih. Dalam sekejab, ditutuplah set tersebut 23-21, untuk kemenangan Nana.

Selanjutnya, Nana akan berhadapan dengan pemain Jepang, Ayane Kurihara, seorang pemain yang merangkak dari babak kualifikasi dengan salah satunya mengalahkan atlet muda China, Xia Jingyun. Ayane juga membuat kejutan setelah mengalahkan seniornya sendiri, Ai Goto (unggulan keenam) hari ini.

Semoga Nana tidak menganggap enteng perlawanan dari Ayane karena Ayane terbukti memiliki Sebuah catatan yang layak simak.

Kristin Imbangi Zhou Mi

Melawan pemain senior asal Hong Kong, unggulan kedua, Zhou Mi, Maria Kristin Yulianti tampak bermain luar biasa. Walaupun akhirnya kalah 21-15, 18-21, dan 16-21, tapi perjuangan Kristin layak diacungi jempol.

Berlaga hampir selama satu jam, pada set pertama Zhou Mi tampak belum begitu "masuk" ke dalam aura pertandingan. Cukup banyak "kado gratisan" yang ia persembahkan kepada Kristin melalui kesalahannya sendiri. Kristin pun menang 21-15.

Yang disayangkan adalah peristiwa di set kedua dimana Kristin sudah begitu di atas angin. Sedari awal set kedua ia sudah memimpin, bahkan sampai skor 17-12. Namun Zhou Mi yang begitu sarat pengalaman mampu mematahkan dominasi Kristin dengan kombinasi smes dan net, dan tiba-tiba saja Zhou Mi sudah menutup set 21-18!

Zhou Mi masih melancarkan gerakan yang sama pada set ketiga yang terbukti ampuh untuk mempersulit Kristin. Sempat bertalu-talu di awal rubber set dan imbang 5-5, setelahnya Zhou Mi melaju tak henti sampai 21-16. Dan pupuslah harapan kembang Tuban tersebut untuk membuat kejutan seperti saat ia di Beijing tahun 2008 silam. Namun perjuangannya melawan seorang Zhou Mi tentu saja tetap layak diacungi jempol! (DC)