Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Daihatsu Indonesia Masters 2020] Perburuan Poin Menuju Olimpiade Tokyo 2020
22 November 2019
[Daihatsu Indonesia Masters 2020] Perburuan Poin Menuju Olimpiade Tokyo 2020
 
 

Ajang "Daihatsu Indonesia Masters 2020" kembali menyapa penggemar bulutangkis di Indonesia. Mengambil tempat di Istora Senayan, Jakarta, 14-19 Januari 2020, ajang yang termasuk dalam rangkaian BWF World Tour Super 500 berhadiah total $ 400.000 US ini akan menjadi pembuka agenda bulutangkis internasional di Tanah Air.

Bagi seluruh pemain top dunia, "Daihatsu Indonesia Masters 2020" tentu tak boleh dilewatkan. Tak hanya hadiah total yang meningkat dibanding tahun 2019 yang menyediakan $ 350.000 US, turnamen ini juga menyediakan poin rangking yang besar yakni 9.200 poin bagi sang juara di setiap nomor.

Poin ranking tersebut tentu sangat dibutuhkan oleh para pemain dari seluruh dunia yang saat ini tengah bersaing ketat untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Para pemain pun seolah berpacu dengan waktu. Hal itu mengingat batas penghitungan poin ranking menuju Olimpiade Tokyo 2020 akan ditutup pada akhir April 2020 bersamaan dengan perhelatan Kejuaraan Asia 2020.

Kesempatan para pemain untuk mendapatkan poin besar hingga akhir April 2020 memang sangat terbatas. Dalam kurun waktu empat bulan pertama tahun 2020 tercatat hanya ada empat turnamen dengan level tinggi, masing-masing Malaysia Masters BWF Super 500 (7-12 Januari), Daihatsu Indonesia Masters BWF Super 500 (14-19 Januari), All England BWF Super 1000 (11-15 Maret), serta Malaysia Open BWF Super 750 (31 Maret-5 April). Selebihnya adalah turnamen-turnamen dengan level Super 100 dan 300.

Menurut Direktur Turnamen Achmad Budiharto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (21/11), mengungkapkan hingga saat ini para pemain top yang akan hadir ke Jakarta memang belum diketahui karena batas pendaftaran baru berakhir 5 Desember 2019 mendatang.

"Namun saya yakin para pemain yang berada di peringkat 30 Besar dunia akan hadir ke Jakarta karena mereka sangat membutuhkan poin untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020," jelas Achmad Budiharto yang juga Sekjen PBSI ini.