Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Acungan Jempol bagi DIOSS 2010
01 Juli 2010
Acungan Jempol bagi DIOSS 2010
 
 

Djarum Indonesia Open Super Series (DIOSS) 2010 berlangsung sangat meriah dan penuh gegap gempita dibandingkan ajang-ajang serupa sebelumnya. Para hadirin dan penonton yang turut meramaikan ajang tahun ini pun menyampaikan rasa puas dan terima kasihnya kepada Djarum sebagai sponsor utama, serta tim penyelenggara.

"Sepanjang perjalanan saya ke seluruh dunia (untuk menonton turnamen bulutangkis), belum pernah saya melihat yang sebaik ini," ujar Abedeng, salah satu anggota aktif forum internasional bulutangkis sekaligus reporter bagi para anggota forum tersebut, mengenai DIOSS 2010. "Jempol bagi Djarum sebagai penyelenggara dan sponsor utama. Pagelaran kebudayaan yang diadakan selama DIOSS 2010 merupakan ide jenius yang menarik pemberitaan di media-media."

Memang banyak yang terlihat berbeda di DIOSS tahun ini. Para pengunjung sangat dimanja dengan berbagai hal, misalnya hamparan makanan dan minuman dari outlet-outlet ternama seperti Bakmi GM, Yoshinoya, Wendy’s, Bumbu Desa, dan Coffee Bean sehingga mereka dapat makan dan/atau minum tanpa harus keluar dari area Istora Senayan.

Selain itu, bagi para pengunjung yang biasanya sudah mulai berdatangan sejak 1-2 jam sebelum pertandingan dimulai pun dapat menikmati entertainment di dalam maupun luar gedung stadium, seperti pertunjukan marching band, tari kebudayaan Indonesia, serta grup musik kontemporer.

Yang juga diacungi jempol oleh para pecinta bulutangkis Indonesia adalah tersedianya sistem pembelian tiket secara online serta dibukanya beberapa tempat pembelian tiket yang memudahkan pengunjung untuk membeli tiket, serta mengurangi tekanan dari para calo tiket.

"Acungan jempol untuk sistem tiket," tukas Yan, salah satu pengunjung dari dalam kota Jakarta. "Pelayanannya baik saat saya menukarkan tiket online saya di tempat. Sama sekali tidak ada kekuatiran untuk tidak mendapat tiket."

Pengalaman Unik Pula Bagi Para Atlet
Pengalaman membuat batik bag pemain bulutangkis
Selain para pengunjung, para atlet juga mendapat pengalaman unik. Pada acara Penyambutan yang diadakan tanggal 21 Juni 2010, para atlet "dijamu" dengan kostum tradisional Indonesia yang dapat mereka simpan setelahnya. Anastasia Russkikh dari Rusia dan Lee Hyo Jung dari Korea memilih untuk berkostum pakaian tradisional Bali sedangkan Taufik Hidayat terlihat memakai kostum dari daerah asalnya, beskap Sunda.

Setelah itu mereka juga disuguhkan cara pembuatan kain batik, dimana beberapa atlet internasional pun tidak melewatkan kesempatan ini untuk mencoba berbatik seperti Eriko Hirose dari Jepang dan beberapa atlet Korea Selatan lainnya. (DC)