Nama pemain ganda putra senior Mohammad Ahsan sudah tidak asing  bagi Istora Senayan. Ahsan, demikian ia biasa dipanggil  sudah malang melintang sebagai pemain Indonesia di gelanggang kebanggaan tanah air. Tercatat  ia pernah bersama beberapa pasangan saat bertanding di Istora.

Bersama Bona Septano, Ahsan pernah merasakan dahsyatnya aura Istora Senayan. Ia pernah masuk sebagai perempat finalis pada tahun 2008. Bersama Bona pula sempat masuk pada babak semifinal pada tahun 2011. Puncak kejayaan Ahsan dikejuaraan kebanggaan Indonesia ini justru bersama dengan Hendra Setiawan.

Pada tahun 2013, Ahsan bersama dengan Hendra muncul sebagai juara pada kejuaraan yang saat itu bernama Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013. Masa itu, Ahsan dan Hendra membabat  jagoan asal Tiongkok, Cai Yun/Fu Haifeng pada babak perempat final. Lalu di babak semifinal, andalan Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov mampu dihentikan.Di babak puncak, Ahsan dan Hendra menjadi pemenang dalam pertandingan melawan pemain flamboyan Korea, Lee Yong Dae yang berpasangan dengan Ko Sung Hyun.

Sayangnya di tahun 2015 dan 2016 Ahsan dan Hendra gagal mencapai gelar juara. Di tahun 2015, Ahsan/Hendra dikalahkan oleh Lee Yong Dae yang berganti pasangan dengan Yoo Yeon Seong pada babak final. Di tahun 2015 Ahsan/Hendra hanya mencapai babak semifinal usai dikalahkan pasangan baru dari Tiongkok Zhang Nan/Fu Haifeng. Tahun 2018 lalu, Ahsan dan Hendra terhenti di babak pertama. Adalah pasangan ganda Indonesia lainnya yang merupakan ganda nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang mengalahkannya.

Kini di tahun 2019 Ahsan kembali turun bertanding bersama Hendra Setiawan. Ahsan/Hendra yang tahun lalu meraih gelar bergengsi All England 2019 datang dengan label yang berbeda. Ahsan dan Hendra bertanding di kejuaraan BliBli Indonesia Open 2019 dengan bendera profesional. Akankah Ahsan mampu bersaing dengan label barunya ? kita tunggu. (AR)