Pebulutangkis tunggal putra Indonesia unggulan enam Jonatan Christie melewati rintangan pertama di kejuaraan Japan Open 2019 BWF World Tour Super 750. Rintangan pertama dilalui Jonatan usai mengalahkan pebulutangkis asal negeri Gajah Putih Suppanyu Avihingsanon dalam duel dua game langsung 21-15 dan 23-21 tepat menit ke 47 bertempat di Musashinno Forest Sport Plaza, Rabu (24/7) ini.
Menang dua game langsung bukan berarti Jonatan tidak mengalami kesulitan menghadapi wakil Thailand itu. Di game ke dua tadi, saat kemenangan Jonatan di depan mata sejenak harus tertunda. Lantaran pebulutangkis Thailand itu dapat menyusul poin dari 20-16 menjadi 20 sama. Pertarungan adu setting pun tak terhindarakan, namun Jonatan kali ini dapat mengendalikan permaian hingga kelaur sebagai pemenangnya.
"Itu yang masih jadi PR saya, kalau sudah leading dan ada kesempatan menang, tidak bisa diselesaikan dengan baik, sayang banget. Hal kecil, hal sepele tapi dampaknya besar, harus diperhatikan. Waktu kedudukan 20-16, tempo mainnya jadi drop, padahal saya sudah siapkan strategi, ini yang harus diulas sama pelatih," ungkap Jonatan dilansir Badmintonindonesia.org.
Saat Jonatan memipin 20-16 di game dua tadi, kesalahan-kesalahan tehnik menjadi faktor hilangnya beberapa poin dari tangannya. Tak mau bermain rubber game, Jonatan pun bangkit dan berhasil mendominasi kembali permainan. Meski game kedua diperolehnya melalui pertarungan adu setting.
"Dari mau servis dan terima servis, saya rancang mesti bagaimana, tapi waktu kedudukan 20-16 itu jadi menurun. Kendalanya memang secara teknik, tapi jadi terbawa ke non-teknik, ada perasaan jangan-jangan keulang lagi seperti waktu melawan Chou Tien Chen. Makanya waktu 20-20 saya berusaha kembalikan mood saya dan tidak mau sampai rubber game, karena dia bisa percaya diri," tambahnya Jonatan.
Selanjutnya, pada babak kedua Japan Open 2019 nanti, Jonatan akan menantang Ng Ka Long Angus asal Hong Kong. Kedua pemain terakhir kali berjumpa di New Zealand Open 2019, kala itu Jonatan menang straight game dengan skor 21-12 dan 21-13.
"Lawan besok memang lebih sulit, nanti saya akan lihat lagi video pertandingan di New Zealand dan yang lain juga. Apakah permainan dia ada yang berubah atau tidak, kalau ada, nanti akan saya diskusikan lagi dengan pelatih. Ng pukulan-pukulannya bagus dan cukup berbahaya," tutup Jonatan. (ds)
