Untuk sementara tim Piala Sudirman Indonesia memimpin grup 1B dengan mengantongi satu kali kemenangan. Kemarin (19/5) tim Indonesia membungkam Tim Inggris dengan kedudukan akhir 4-1. Empat kemenangan di dapat dari partai pertama sampai ke empat. Hanya partai terakhir yang memainkan ganda campuran yang lepas dari genggaman. Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal menyempurnakan kemenangan Indonesia atas Inggris.

Para pelatih dan juga manajer tim Indonesia menilai jika kekalahan Praveen/Melati atas ganda campuran Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock lebih dikarenakan faktor non teknis. Hal ini dikatakan langsung Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky dan Manajer tim Indonesia Susy Susanti kepada badmintonindonesia.org.

"Kalau lihat rekor pertemuan kan imbang, memang dari awal tidak bisa diperkirakan siapa yang menang. Di game pertama Praveen/Melati unggul tapi mereka tidak bisa mengatasi masalah non-teknis yang datang dari lawan," ujarnya

"Saya merasa pasangan Inggris bermain dengan taktik dan strategi yang kurang sportif dan merugikan kami. Mungkin Praveen/Melati yang terlalu polos atau bagaimana, mereka tidak pernah protes kepada wasit. Praveen mau servis di-break terus, banyak cara-cara yang tidak fair, seharusnya ini menjadi perhatian wasit juga," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Susy Susanti selaku Manajer tim Indonesia. “Tim Indonesia sedikit kecewa dengan sikap lawan yang kurang sportif dan merugikan pemain kami, misalnya minta break pada saat akan servis atau mengulur waktu. Kami berharap BWF bisa lebih fair dan tegas dalam hal ini,” tuturnya.

Indonesia selanjutnya pada hari Rabu (22/5) akan bertemu dengan tim kuat Denmark. (AR)