Entah apa sebab ia dipanggil dengan sebutan Ucok oleh teman-temannya. Padahal pemain spesialis ganda ini lahir dan besar di Bontang, Kalimantan Timur. Nama aslinya adalah Praveen Jordan. Praveen merupakan salah satu pemain yang dibina oleh klub PB Djarum.

Kiprah Praveen pada kejuaraan BWF World Championships, dimulai bersama dengan pemain berparas cantik, Debby Susanto. Usaha pertamanya bersama Debby terjadi pada tahun 2014 silam. Bertanding pertama kali pada kejuaraan dunia, Praveen dan tandemnya berhasil menembus babak perempat final. Praveen dan Debby menuju Kopenhagen, Denmark tanpa memiliki label unggulan. Tetapi ia bisa mengalahkan pasangan unggulan seperti Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet yang diunggulkan pada posisi kedelapan di babak kedua. Ia hanya terhenti di babak perempat final oleh unggulan ketiga dari Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.

Usaha keduanya di tahun 2015 juga berujung sampai babak delapan besar. Di Jakarta, Praveen dan Debby bisa membalas kekalahan dari Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen pada babak ketiga melalui pertandingan yang amat ketat 22-20, 19-21, 23-21. Sayangnya di babak perempat final, Praveen kalah ditangan sang juara asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei pada babak perempat final dengan 13-21, 14-21.

Lagi-lagi usaha Praveen terhenti di babak perempat final pada tahun 2017. Masih berpasangan dengan Debby Susanto, Praveen kalah di babak delapan besar dari pasangan Tiongkok yang tengah naik daun saat itu, Zheng Siwei/Chen Qingchen dengan 16-21, 12-21.

Usai bercerai dengan Debby, Praveen menggandeng partner baru Melati Daeva Oktavianti. Tahun 2018 menjadi uji coba pertama di kejuaraan dunia dengan Melati. Sayangnya usaha Praveen terhenti di babak ketiga ditangan unggulan ketiga asal Hongkong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet dengan 15-21, 21-19, 24-26.

Pada kejuaraan BWF World Championships 2019, Praveen dan Melati menduduki unggulan ke enam. Peluang untuk terus berprestasi maksimal masih tetap terbuka. Melihat jalur undian, lawan-lawan berat mungkin akan dihadapi seperti unggulan ke empat asal Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, lalu unggulan kedua asal Tiongkok Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping. (AR)