Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Indonesia Masters 2019] Berharap Keajaiban Di Tunggal Putri
24 Januari 2019
[Indonesia Masters 2019] Berharap Keajaiban Di Tunggal Putri
 
 

Hari ini (24/1) kejuaraan bulutangkis Indonesia Masters 2019 memasuki babak kedua. Sampai disini, para pebulutangkis tunggal putri Indonesia masih bisa berbicara.Ada tiga Srikandi Indonesia yang mampu meneruskan perjuangannya. Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruseli Hartawan menjadi harapan Indonesia untuk terus berbicara lebih lanjut di nomor tunggal putri. Hanya saja, jika melihat jadwal pertandingan hari ini, akan terasa terjal perjuangan para pemain putri Indonesia. Ketiganya harus bertemu dengan para pemain dunia yang kerap mengalahkannya.

Gregoria Mariska Tunjung misalnya. Empat kali sudah ia bertemu dengan pemain India Sindhu Pusarla V. Tetapi belum satu kalipun, juara BWF World Junior Championships 2017 ini bisa mengalahkannya. Gregoria hanya bisa mengajak dua kali pemain rangking tiga dunia asal India bermain rubber game . Terakhir bertemu di ajang Asian Games 2018, Gregoria kalah straight game 12-21, 15-21.

Hal yang sama juga dialami oleh Fitriani. Pemain yang baru saja berhasil menjuarai pada kejuaraan bulutangkis Thailand Masters 2018 belum pernah menang dari pemain India lainnya, Saina Nehwal. Semua pertandingan melawan mantan pemain nomor satu India ini berujung straight game, termasuk di Asian Games 2018 lalu, Fitriani kalah dengan 6-21, 14-21.

Setali tiga uang, Ruseli Hartawan juga mempunyai cerita yang kurang lebih sama dengan rekan-rekannya. Ruseli di babak kedua akan bertemu dengan pemain Tiongkok Chen Xiaoxin. Dari dua kali pertandingan terdahulu, Ruseli selalu gagal menghadangnya. Indonesia masters 2019 menjadi ajang ketiga bagi Ruseli berhadapan dengan pemain berperingkat 27 dunia.

Jika melihat dari statistik pertandingan, memang peluang pemain putri Indonesia untuk melangkah ke babak perempat final tidak begitu besar. Hanya saja, walau sekecil apapun peluang yang ada, kesempatan untuk menang tetap harus bisa dimanfaatkan. (AR)