Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Tunggal Putri Indonesia Diwakili PB Djarum
19 April 2011
Tunggal Putri Indonesia Diwakili PB Djarum
 
 

Enam dari delapan nomor unggulan tunggal putri di Kejuaraan Asia 2011 yang akan berlangsung di Sichuan, China, 19-24 April 2011 dipenuhi oleh bendera tuan rumah. Tim tunggal putri Indonesia yang berada di bawah bendera PB Djarum akan berusaha mengguratkan kesan mendalam di Sichuan.

Tim tunggal putri Indonesia diwakili oleh tiga atlet gabungan senior dan yunior. Maria Kristin Yulianti dan Fransiska Ratnasari atau Nana yang langsung bertanding di babak utama akan ditemani oleh runner up Kejurnas 2010, Yeni Asmarani yang memulai perjuangannya lewat babak kualifikasi.

Yeni diharapkan dapat mengalahkan Julia Wong Pei Xian (Malaysia) dan unggulan pertama kualifikasi, Mitani Minatsu (Jepang) untuk lolos ke babak utama. Hanya saja, setelah melaju ke babak utama, Yeni akan langsung dihadang pemain peringkat empat dunia, Wang Xin, yang menjuarai China Masters Super Series tahun lalu dan langganan semifinal turnamen sekelas Super Series. Gadis Bandung berusia 19 tahun tersebut tentu saja harus berusaha maksimal untuk dapat mempersulit putri tuan rumah tersebut.

Nana sendiri akan langsung berhadapan dengan atlet Jepang yang pernah mengalahkannya di kejuaraan yang sama tahun lalu, Ayane Kurihara dengan kemenangan tipis 17-21, 21-16, dan 21-14. Sekarang Ayane adalah pemain peringkat 26 dunia dan runner up di German Open Grand Prix Gold awal Maret lalu.

Jika Nana –sang runner up India Grand Prix 2010– mampu membalas kekalahannya tahun lalu, maka selanjutnya ia tampak akan dihadang oleh putri Jepang lainnya yang lebih senior, Eriko Hirose, sang unggulan kedelapan. Mampukah Nana melewati Eriko? Kita tidak dapat memastikan. Tetapi jika Nana menang, maka kemungkinan besar ia akan berhadapan dengan juara Korea Open Super Series Premier 2011 sekaligus unggulan kedua, Wang Yihan, di perempat final.

Maria Kristin mendapat undian yang sedikit lebih bersahabat. Di awal, ia akan menghadapi pemain kualifikasi yang kemungkinan besar adalah Lydia Cheah (Malaysia). Namun setelah Lydia, ia akan langsung mendapat tantangan berat dari juara Asia tahun lalu, Li Xuerui (China) yang nampaknya tidak akan sulit melewati aral pertamanya, Chen Hsiao Huan (Taipei). Tahun lalu Maria bertemu Xuerui di Singapore Open Super Series dan kalah sangat tipis 14-21, 21-14, dan 21-23.

Jika di Sichuan Maria bisa meningkatkan permainannya dan mengalahkan pemain peringkat sembilan dunia tersebut, maka selanjutnya sang unggulan pertama, Wang Shixian tampak menanti di perempat final. Shixian pernah menang dari Maria 21-13, 21-13 di China Super Series 2009, dan belakangan ini kiprah Shixian semakin melonjak dengan menjuarai Final Super Series 2010, Malaysia Open Super Series 2011, dan All England 2011. Disinilah Maria harus berjuang jauh lebih keras dari biasanya jika ia ingin melaju ke semifinal.

Partai tunggal putri masih didominasi oleh tuan rumah dengan 75% daftar unggulan diborong pemain China. Singa-singa betina China yang terkenal ganas di luar negeri, tentunya akan jauh lebih ganas saat beraksi di dalam kandangnya sendiri. Karena itu, dapat dikatakan bahwa keberadaan tim putri Indonesia di Kejuaraan Asia Sichuan tahun ini bukan memprioritaskan pada perebutan gelar juara, namun lebih kepada asah pengalaman dan pembuktian bahwa putri-putri Indonesia masih bergigi. (DC)