Pupus sudah harapan untuk melihat tunggal putra Indonesia berlaga di babak akhir pada kejuaraan bulutangkis Denmark Open Superseries Premier 2017. Tumpuan terakhir yang ada pada pundak Jonatan Christie akhirnya sirna. Pemain yang sering di sapa dengan Jojo ini tak dapat melalui babak kedua. Ia yang sudah bisa menang dua kali berturut-turut dari Rajiv Ouseph, tak bisa mempertahankan ritme permainan dan harus menyerahkan kemenangan pada lawan yang berasal dari Inggris.

Jojo sebenarnya memulai game pertama dengan baik. Ia bisa mengontrol lawan dengan mengajak bermain cepat. Game pertama bisa ia kuasai dengan 21-15. Di game kedua Jojo mulai kehilangan sentuhan. Banyak bola yang meninggalkan karpet hijau dan ini sangat menguntungkan lawan. Di game ini Jojo menyerah dengan 17-21. Penampilan Jojo di awal game ketiga sudah mengisyaratkan kemenangan berada dalam genggaman. Tetapi setelah unggul 11-7, Konsentrasi Jojo menghilang sementara lawan kembali mendapat kepercayaan diri. Jojo akhirnya menyerah dengan kedudukan akhir 18-21.

Baca juga: [Denmark Open Superseries Premier 2017] Kevin/Marcus Melangkah Ke Perempat Final

“Kondisi anginnya memang agak aneh di lapangan game kedua, beberapa pengembalian saya yang harusnya masuk, jadi out. Saya sudah mencoba main cepat, karena footwork lawan kurang bagus. Ini berhasil di game pertama, tetapi di game kedua malah saya banyak memberi umpan kepada lawan dan main bertahan,” ujar Jojo seperti yang di sampaikan kepada badmintonindonesia.org.

“Pada game ketiga, karena sudah kejadian begitu di game kedua, jadi ada sugesti, fokusnya hilang. Ouseph berani tiba-tiba menurunkan bola, memang disitu keunggulannya dia. Harus diakui hari ini dia lebih siap,” lanjutnya.

Dengan hasil ini, praktis nomor tunggal tidak bisa memberikan kontribusi juara bagi tim Indonesia yang berlaga di kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 750.000,-.

Baca juga: [Denmark Open Superseries Premier 2017] Ricky/Angga Menang Tipis