Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Vietnam Open Grand Prix 2014] Rosyita/Dea Merebut Gelar Pertama
08 September 2014
[Vietnam Open Grand Prix 2014] Rosyita/Dea Merebut Gelar Pertama
 
 

Pasangan putri Indonesia, Rosyita Eka Putri Sari/Geovani Mareta Dea akhirnya merebut gelar juara di turnamen Vietnam Open Grand Prix 2014 ini. Pasangan ini mengalahkan rekan senegaranya, Gebby Ristiyani Imawan/Mahadewi Istirani Ni Ketut lewat pertarungan rubber game dengan skor 21-19, 15-21 dan 21-10 pada hari minggu siang (7/9) di Hall Tan Binh Sports Center, Vietnam.

Ketika di hubungi, Rosyita mengakui ini adalah gelar pertama mereka di ajang sekelas Grand Prix, sejak dipasangkan pada awal tahun ini. Rasa senang dan bahagia, tidak dapat dirangkaikan dengan kata-kata. Ia hanya bisa berucap Alhamdullilah dan bersyukur bisa menjadi juara turnamen ini. “Benar-benar tidak di sangka,” sahut Rosyita biasa di sapa Inem ini.

Inem pun menambahkan, dengan mendapat gelar ini, ia berharap prestasinya tidak hanya sampai di sini. Ini akan menjadi motivasi dirinya untuk lebih baik lagi dan kalau bisa mempertahankan juara di turnamen yang mereka ikuti nanti. Tetapi itu semua tidak akan tercapai, kalau persiapan dan latihannya tidak lebih baik.

Sementara itu, Ketut yang mengalami kekalahan dari pasangan ini, ingin mengucapkan selamat kepada pemenang turnamen ini. Menurutnya, Rosyita/Dea memang pantas menjadi juara. Dengan fokus saat bermain, memang layak menjadi pemenangnya. Sebenarnya mereka bisa mengimbangi permainannya, hanya saja di game ketiga mereka sering kali mengalami kesalahan dalam pengembalian bola dan salah komunikasi. Makanya di game ini, mereka kalah jauh dari Rosyita/Dea.

Mengenai pertandingan tadi, Inem pun mengakui lepasnya game kedua disebabkan karena mereka kalah angin, sehingga bermain mereka sedikit terganggu. Akibatnya, malah bolanya mati-mati sendiri. Selain itu juga mereka terlalu mengikuti pola permainan lawan. Di game ketiga, mereka coba konsentrasi dan fokus. Hasilnya mereka bisa menekan pertahan lawan, mengakibatkan lawan tidak berdaya dan membuat kesalahan sendiri. (DS)