Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Tontowi Buka Sejarah Baru
12 Maret 2013
Tontowi Buka Sejarah Baru
 
 

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membuka lembaran sejarah baru perbulutangkisan Indonesia. Sukses mempertahankan gelar All England di tahun 2013 membuat pasangan ganda campuran Indonesia ini mencatatkan dirinya dalam sejarah emas perbulutangkisan Indonesia. Belum ada satupun pasangan ganda campuran Indonesia yang berhasil merebut gelar juara All England dua kali berturut-turut. Baru Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir lah yang mampu melakukannya.

Apa yang di torehkan Tontowi melebihi seniornya terdahulu, Christian Hadinata. Di masa emasnya, Christian memang sempat menjadi juara ganda campuran All England di tahun 1979 bersama dengan Imelda Wigoeno. Tetapi Christian tidak bisa mempertahankan gelar juara meski tiga kali sempat masuk final. Setelah menjadi juara Christian sempat masuk final kembali di tahun 1981 dan 1982 bersama Imelda Wigoeno. Sayang, ia gagal mempersembahkan gelar juara di dua final yang ia jalani dan harus puas sebagai runner up.

Tahun 2012 lalu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pula lah yang memecah kebuntuan Indonesia di ajang turnamen bulutangkis tertua sejagad. Sembilan tahun Indonesia harus pulang dengan tangan hampa di turnamen yang di sebut-sebut sebagai Kejuaraan Dunia tidak resmi. Terakhir kali Indonesia merengkuh gelar juara di tahun 2003 melalui pasangan ganda putra, Candra Wijaya/Sigit Budiarto. Sebenarnya Liliyana hampir mengecap manisnya menjadi juara All England. Sayangnya di dua kali percobaan di final tahun 2008 dan 2010 bersama Nova Widianto, gagal mencapainya.

Tontowi meneruskan apa yang pernah di raih pendahulunya dari PB Djarum. Para seniornya terutama dari nomor ganda dan tunggal pernah juga mengukir prestasi seperti yang ia buat. Atas prestasi yang di buatnya, bisa di bilang kini Tontowi Ahmad mampu mensejajarkan diri dengan nama besar seperti Liem Swie King, Ardi Bernadus Wiranata, Hariyanto Arbi, Eddy Hartono, Rudy Gunawan, Rudy Heryanto, Kartono dan Christian Hadinata. (IR)