Thomi Azizan Mahbub tampil dengan kombinasi pukulan dan waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Itulah apa yang ia tampilkan di babak 16 besar Indonesian Masters 2014 saat berhadapan dengan unggulan empat, Anand Pawar.

Pertarungan ini menarik perhatian para penonton yang hadir langsung di GOR Dempo, Jakabaring. Sang lawan yang lebih diunggulkan sepertinya memacu Thomi untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Kejar-kejaran angka pun terjadi di sepanjang laga ini pada Kamis (11/9) malam tadi.

Sempat terus tertinggal di awal game pertama, Thomi yang tertinggal 10-14 sanggup meraih empat angka beruntun dan menyamakan kedudukan. Angka kembar terus terjadi setelah ia kembali menyamakan angka di kedudukan 17-17, sampai akhirnya permainan harus diakhiri dengan deuce 20-20. Saat itulah Thomi mampu meraih dua angka terakhir dan menutup game pertama dengan 22-20.

Memasuki game kedua, pertarungan ketat kembali terjadi. Kedua pemain tak perna membiarkan lawannya memimpin lebih dari dua angka. Jelang akhir laga, Thomi yang lagi-lagi tertinggal 14-17, justru bisa membalikan keadaan saat Anand gagal di depan net, dua kali Anand gagal menyebrangkan shuttlecock membuat Thomi balik unggul 20-18. Sempat gagal melancarkan smash, Thomi akhirnya bisa menyodorkan net tipis yang kemudian mau tak mau diangkat jauh ke baseline oleh Anand, dan membuat Thomi leluasa menggempur pertahanan penghuni rangking 46 dunia itu, Thomi pun menang usai smash kerasnya gagal dikembalikan 21-19.

“Bisa menang di pertandingan tentu senang, tapi besok ada pertandingan lainnya. Yang jelas saya harus lebih waspada dan lebih berani di lapangan,” ujar Thomi.

Di babak perempat final, Thomi akan ditantang oleh pebulutangkis Pelatnas Potensi, Firman Abdul Kholik. Pemain kidal yang merangkak dari babak kualifikasi ini sukses mengalahkan Andre Kurniawan Tedjono dalam laga tiga game 21-18, 18-21 dan 21-10.

Sayang langkah Thomi tadi malam gagal diikuti oleh Dinoysius Hayom Rumbaka. Juara Vientam Grand Prix 2014 ini harus mengakui keunggulan wakil Malaysia, Daren Liew dengan 20-22 dan 14-21.  Unggulan dua, Sony Dwi Kuncoro pun harus tersingkir. Menghadapi atlet Pelatnas Potensi lainnya, Rivan Fauzin Ivanudin, Sony kalah tipis 23-25 dan 22-24.