Luar biasa. Inilah kata yang tepat untuk menggambarkan pemain tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Tampil di babak puncak pada kejuaraan bulutangkis China Open 2018, Anthony tampil sebagai juara dengan mengalahkan pemain nomor satu Jepang, Kento Momota. Dan Anthony mengalahkan Momota dengan Straight game, 24-20, 21-19.

Ini merupakan laga terbaik sepanjang kejuaraan China Open 2018. Tontonan apik dari dua maestro bulutangkis dunia. Permainan dengan teknik tinggi yang ditampilkan dua pemain bulutangkis mengundang decak kagum dari para penonton yang hadir di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzou, Tiongkok.

Netting rupanya menjadi pengumpan terbaik yang dimiliki oleh Anthony disamping smash keras yang menjadi senjata pamungkasnya. Berulang kali netting tipis Anthony memaksa Momota mengangkat bola lebih tinggi hingga Anthony dengan cepat melesatkan smash kerasnya.

Di game pertama, posisi Anthony berada diujung tanduk. Momota melesat meninggalkan Anthon dengan 19-14. Dan luar biasanya, meski tertinggal Anthony tidak patah semangat dan malah bisa menyamakan kedudukan dan memaksa game pertama beradu setting setelah angka 20-20. Penampilan luar biasa Anthony di babak final, membuatnya mengambil game pembuka dengan 24-22.

Di game kedua, Momota kembali meninggalkan Anthony dengan 16-12. Tetapi kemudian, Lagi-lagi Anthony menyamakan kedudukan menjadi 16-16 hanya dalam satu kali service di tangan. Setelah angka sama terakhir 19-19, akhirnya Anthony akhirnya muncul sebagai dengan skor 21-19. Kemenangan di Tiongkok membuat head to head antara Anthony dengan Momota menjadi 3-4 masih untuk Momota.

Anthony menjadi putra Indonesia ke empat setelah Alan Budikusuma, Hermawan Susanto dan Joko Supriyanto yang bisa meraih gelar di China Open.