Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Indonesia Kepung Negeri Singa
19 Juli 2010
Indonesia Kepung Negeri Singa
 
 

Jakarta, 18 Juli 2010 – Minggu depan, tim pebulutangkis yunior Indonesia akan mengepung Singapura di ajang Li-Ning Singapore International Series 2010 yang akan diadakan di Woodlands Sports Hall, 21-24 Juli 2010. Jumlah perwakilan Indonesia mendominasi turnamen berhadiah total USD 5.000 ini. Saatnya partai yunior beraksi.

Walaupun turnamen ini berada empat level di bawah Super Series, namun ternyata tidak mengurangi minat beberapa pemain senior untuk menyemarakkan ajang ini seperti Shon Seung Mo (Korea), peraih medali perak Olimpiade Athena 2004 dan medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2003; serta Yohan Hadikusumo Wiratama, adik dari Alan Budikusuma yang telah lama menepok bulu di ranah Hong Kong.

Namun tentu saja akan lebih menarik untuk menyoroti mereka yang masih muda dan berpotensi untuk menjadi macan-macan bulutangkis di masa depan. Misalnya, dari partai tunggal putri terdapat nama Ana Rovita. Ia mengguncang Istora Senayan bulan lalu karena berhasil merangkak dari babak kualifikasi sampai ke semifinal.

Ana baru tiga kali mengikuti turnamen internasional BWF, namun hasilnya selalu baik dan dua diantaranya masih terpampang di poin rangking BWF. Setelah menjadi semifinalis Auckland International 2009 lalu perempat finalis Indonesia International Challenge 2009, ia masuk semifinal Indonesia Open Super Series 2010 bulan lalu. Karena potensinya tersebut, tak heran jika targetnya di lapangan Woodlands maksimal.

“Inginnya ya juara,” ujar si manis dari Jepara ini yang senang juga deg-degan karena baru pertama kali bertanding di luar negeri. “Yang penting main lepas saja.”
shesar hiren
Selain Ana, terdapat pula Shesar Hiren Rhustavito di tunggal putra dengan permainannya yang menarik. Ia tahun lalu telah menapakkan kaki di ajang yang sama dan saat itu ia berhasil melaju sampai ke babak perempat final, kalah dari sang runner up dan unggulan ketiga saat itu, Fauzi Adnan (Indonesia). Tahun ini Fauzi tidak ikut, namun persaingan akan tetap tinggi karena masih ada beberapa pemain kawakan lain seperti Shon Seung Mo (Korea), Wong Wing Ki (Hong Kong), dan Robin Gonansa (Singapura) di partai ini.

Dari partai ganda, PB Djarum melihat potensi besar dari pasangan putri, Ririn Amelia/Melati Daeva Oktaviani sehingga mereka menjadi satu-satunya pasangan putri yang diterbangkan oleh PB Djarum ke Singapura kali ini. Keduanya memiliki prestasi yang cukup mentereng baik di ganda putri maupun ganda campuran di turnamen-turnamen dalam negeri walaupun sebelumnya dengan pasangan yang lainnya. Kali ini mereka akan didorong lebih jauh, mencicipi arena kompetisi internasional.

Ririn dan Melati juga akan bermain di ganda campuran bersama temannya dari PB Djarum yang saling berpasangan di ganda putra, Felix Kinalsal dan Edi Subaktiar. Hari ini, Edi/Ririn baru saja merengkuh gelar juara di Djarum Sirnas Tegal, namun mereka tidak mau bercongkak hati tentang target di Singapura.

“Di Singapura tidak ada target, karena akan bermain di nomor dewasa,” ujar Ririn usai bertanding di Tegal hari ini (18/7). “Tapi kami akan mengambil pengalaman sebanyak-banyaknya.”

Felix/Edi yang akan mulai berlaga dari babak kualifikasi ganda putra nanti pun adalah langganan babak final di banyak turnamen dalam negeri. Yang paling anyar adalah gelar juara Sirnas Jakarta 2010 beberapa saat lalu.

Diikuti oleh 226 atlet dari 15 negara, Indonesia menjadi negara pengirim atlet terbanyak dengan total 83 orang; lebih banyak daripada tuan rumah yang “hanya” diwakilkan oleh 68 atlet. Kawasan Asia mendominasi daftar atlet, dan dimeriahkan dengan sedikit taburan pemain Eropa seperti dari Kanada, Inggris, Perancis, Kazakhtan, dan Swedia. (DC)