Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [Hong Kong Open Super Series 2013] Sony Melaju Ke babak Final
24 November 2013
[Hong Kong Open Super Series 2013] Sony Melaju Ke babak Final
 
 

Sumber foto: badmintonindonesia.org

Tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro melaju ke babak final turnamen Hong Kong Open Super Seris 2013, setelah Tommy Sugiarto mundur di game kedua, akibat cidera kaki pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Hong Kong Coliseum, Sabtu (23/11/2013).

Sony Dwi Kuncoro unggul di game pertama dengan skor 21-14. Namun, ketika angka 8-3 di game kedua Tommy memutuskan mundur. Tommy mengalami masalah pada kuku jempol di kaki kanan. Akibatnya Tommy mengalami kesulitan untuk berjalan.

Seperti dilansir badmintonindonesia.org. Tommy mengakui masalah pada kuku jempol kaki kanannya, yang sudah lama dialaminya. Terkadang sakitnya ini muncul dan hilang. Namun di lapangan tadi, rasa sakit itu timbul dan tidak bisa ditahan lagi, karena itu dirinya meminta mundur di game kedua tadi.

"Kalau tersentuh ujung sepatu saja sakit, apalagi kalau berjalan atau berlari. Karena cedera ini, saya merasa tidak tampil maksimal, harusnya bisa lebih baik lagi. Terlepas dari itu, mas Sony juga tampil bagus, dia kelihatan makin percaya diri setelah bangkit dari cederanya," tambah Tommy, pemain dari klub Pelita Bakrei Jakarta ini.

Sony, ketika dihubungi mengatakan, dengan mundurnya Tomy memberikan keuntungan untuk dirinya karena di final nanti bisa lebih fit bermain. Dirinya juga mengakui di turnamen ini ia bermain rileks, tidak ada beban dan yang ada hanya yakin dan fokus.

Sony akan ditantang oleh pemain nomor satu dari Malaysia, Lee Chong Wei di babak final. Chong Wei melangkah ke final, setelah menyingkirkan wakil Thailand, Boonsak Ponsana, dengan dua game langsung, 21-12, 21-7. Di atas kertas, Chong Wei lebih diunggulkan dari Sony. Bagi Sony ini pertemuannya yang ke-14 dengan skor 8-5 untuk kemenangan Chong Wei.

Menurut Joko Suprianto, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, bahwa peluang Sony untuk menang tetap ada. Sony harus bisa meredam permainan depan lawan dan jangan mudah terpancing dengan bola-bola datar dari lawan.

“Di final bertemu Chong Wei, ya dihadapi saja. Tiap pemain pasti punya keinginan untuk menang, termasuk saya yang juga ingin menang atas Chong Wei. Peluang saya untuk menang tetap terbuka,” ujar Sony, pemain asal klub Jaya Raya Suryanaga.

Sementara itu, wakil terakhir Indonesia di ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal menembus partai final. Pasangan yang baru saja naik ke peringkat satu dunia ini, kalah dari pasangan Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, 20-22, 20-22. Dengan demikian pasangan Indonesia masih belum menemukan celah terbaik untuk mengalahkan kombinasi baru Korea tersebut, karena masih kalah dalam tiga pertemuan mereka. (DS)