Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Rekam Jejak Tim Indonesia di Piala Sudirman
03 Mei 2017
Rekam Jejak Tim Indonesia di Piala Sudirman
 
 

Foto: sudirmancup.com.au

Turnamen campuran beregu dua tahunan, Piala Sudirman kembali akan digelar. Setelah sukses digelar di Dongguan, Tiongkok dua tahun lalu, kali ini giliran Gold Coast, Australia yang akan menjadi tuan rumah. Carrara Sport and Leisure Centre akan menjadi saksi bisu turnamen bergengsi ini pada 21 hingga 28 Mei mendatang.

Piala Sudirman pertama kali digelar pada 24 hingga 29 Mei 1989 di Jakarta. Nama Sudirman sendiri diambil dari nama Dick Sudirman yang merupakan mantan pemain nasional dan salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) sekaligus mantan ketua PBSI pada tahun 1952 hingga 1963 dan di tahun 1967 hingga 1981.

Piala Sudirman sendiri memiliki tinggi 80 cm, dengan puncak piala sendiri adalah replika Candi Borobudur yang terbuat dari perak dan dibalut oleh emas 22 karat. Sementara bagian bawahnya merupakan kayu jati berbentuk oktagon, dibuat oleh perusahaan bernama Masterix di Bandung dan menghabiskan biaya US$ 15,000.

Indonesia yang menjadi tuan rumah kala itu, sukses menjadi juara setelah berhasil mengalahkan Korea dengan skor tipis 3-2. Disusul oleh Tiongkok dan Denmark. Setelah itu, Piala Sudirman belum pernah bisa dibawa pulang ke tanah air hingga hari ini.

Indonesia gagal mempertahankan Piala Sudirman di tahun 1991 dan 1993 setelah dipaksa mengakui keunggulan Korea 2-3 di final. Sementara di tahun 1995, Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Tiongkok dengan 1-3. Ini menjadi kali pertama Tiongkok berhasil membawa pulang Piala Sudirman.

Selanjutnya di tahun 1997 dan 1999, Indonesia harus terhenti di babak semifinal. Harapan untuk membawa pulang Piala Sudirman sempat muncul di tahun 2001, saat tim merah putih sukses menembus babak final Piala Sudirman di Sevilla, Spanyol. Namun, lagi-lagi tim merah putih berhasil dijegal oleh Tiongkok, saat itu dengan 1-3 di partai puncak.

Baca juga: Kegagalan Tak Hentikan Kevin Wujudkan Mimpi

Dua tahun berikutnya, di Eindhoven, Belanda, Indonesia kembali harus menjadi semifinalis setelah ditaklukan oleh Tiongkok dengan 1-3. Di tahun 2005 dan 2007, Indonesia kembali berhasil menembus partai final. Namun, pasukan tirai bambu masih terlalu dominan. Punggawa dan srikandi tanah air dipaksa akui keunggulan Tiongkok dengan 0-3.

Di tahun 2009 dan 2011, Indonesia kembali harus terhenti di semifinal. Di Guangzhou, Tiongkok Indonesia dipaksa menyerah 1-3 oleh Korea, sementara di Qingdao, Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Denmark dengan 1-3.

Catatan terburuk tim Piala Sudirman Indonesia terjadi di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2013. Hal ini menjadi kenangan buruk setelah tim merah putih harus terhenti di perempat final dengan skor tipis 2-3 atas Tiongkok. Dan di gelaran terakhir Piala Sudirman di Qingdao, Tiongkok 2015 lalu, Indonesia kembali terhenti di semifinal setelah dipaksa menyerah 1-3 oleh tim tuan rumah.

Dari 14 kali gelaran, tercatat hanya tiga negara yang pernah membawa pulang Piala Sudirman. Indonesia di tahun 1989, Korea di tahun 1991, 1993 dan 2003 dan Tiongkok menjadi dominator setelah berhasil membawa pulang piala ini sebanyak 10 kali, enam diantaranya beruntun sejak tahun 2005 hingga 2014 lalu. Sedangkan Denmark berhasil dua kali menjadi runner up, dan Jepang berhasil menjadi runner up dua tahun silam. Sementara itu catatan terbaik Malaysia, Inggris dan Thailand adalah mencapai babak semifinal. Inggris sukses menjadi semifinalis di tahun 2007, Malaysia di tahun 2009 dan Thailand di tahun 2013. (RI)