
Liliyana Natsir bisa jadi sudah menjadi legenda bulutangkis tanah air. Pebulutangkis spesialis ganda campuran ini terus menorehkan prestasinya, hingga kini di usianya yang ke 29. Di sepanjang tahun 2014, Liliyana atau yang akrab disapa butet ini terus menuai prestasi dan menorehkan sejarah.
Awal tahun, Butet yang berpasangan dengan Tontowi Ahmad mencetak rekor baru. Mereka menjadi pasangan ganda campuran pertama yang berhasil meraih tiga gelar secara beruntun di turnamen bulutangkis tertua, All England.
Perjalanannya di Birmingham itu tak mudah, di partai puncak mereka berjumpa dengan salah satu musuh bebuyutannya, Zhang Nan/Zhao Yunlei yang diunggulkan ditempat pertama. Namun, mereka berhasil bermain apik dan akhirnya menjadi juara ketiga kalinya dengan menang 21-13 dan 21-17.

Selanjutnya, Tontowi/Liliyana pun sukses mempertahankan gelar di Singapore Open Super Series 2014. Juara bertahan ini menjadi kampiun usai menang 21-15 dan 22-20 atas juniornya Riky Widianto/Richi Puspita Dili.
Dalam tur Eropa tahun ini, Tontowi/Liliyana berhasil membawa pulang satu gelar dan satu runner up. Di Denmark Open Super Series Premier, Liliyana bersama Tontowi harus puas jadi runner up, usai takluk di tangan Xu Chen/Ma Jin dengan 20-22 dan 15-21.
Tak puas dengan runner up, Tontowi/LIiliyana pun membalas kontan kekalahan mereka di Denmark atas Xu/Ma. Kedua pasangan ini kembali berjumpa, kali ini di babak semifinal French Open Super Series, mereka pun menundukkan Xu/Ma dalam dua game langsung 21-17 dan 21-16, sementara di partai puncak mereka membungkam pasangan suami istri, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan 21-9 dan 21-16. Ini memang gelar pertama bagi, Tontowi, tetapi gelar French Open Super Series 2014 ini menjadi yang kedua bagi Butet, setelah sebelumnya ia pernah menjadi juara di tahun 2009 saat dirinya masih berduet bersama Nova Widianto.
Dengan catatan sepanjang tahun 2014, mereka pun berhasil kembali turun di ajang BWF World Super Series Finals. Namun lagi-lagi mereka harus kandas di babak awal seperti tiga tahun terdahulu, hingga akhirnya gelaran ini menjadi salah satu misi yang dibidik oleh PP PBSI untuk tahun 2015 mendatang.
Butet pun sepertinya masih haus akan gelar juara, terakhir di penghujung tahun. Ia yang baru bergabung dengan PB Djarum diawal tahun 2014 ini, berhasil membawa PB Djarum finis di urutan kedua Kejuaraan Nasional Beregu Campuran PBSI. (IR)
