Setelah kabar kurang menyenangkan datang tiga kali beruntun dari tiga wakil merah putih, akhirnya wakil keempat Indonesia yang berlaga di semifinal Kejuaraan Dunia 2015 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bisa membuat Istora bersorak gembira pada Sabtu (15/8) malam.

Berjumpa dengan musuh bebuyutannya sekaligus penghuni ranking satu dunia, Lee Yong Dae/Yoo Yeong Seong, Ahsan/Hendra tampil menekan sejak laga dibuka. Permainan apik Hendra di depan net yang dikombinasikan dengan smash-smash keras Ahsan membuat mereka berhasil memimpin perolehan angka. Smash keras Ahsan membuat mereka unggul 11-7 di interval, selisih skor sempat menipis dikedudukan 17-16, tetapi akhirnya Ahsan/Hendra berhasil kembali menekan dan unggul 21-17.

Di game kedua pertarungan lebih sengit, tercatat juara dunia 2013 itu sempat tertinggal 14-17. Dengan dukungan penuh penonton yang ada di Istora, perlahan mereka bangkit. Mereka pun balik unggul 18-17 dan membuat match point di kedudukan 20-18. Sempat kehilangan satu angka setelah mereka gagal mempertahankan wilayah mereka, Ahsan/Hendra berhasil ke final setelah servis Yoo dinyatakan fault oleh hakim servis, Ahsan/Hendra ke final dengan 21-19.

“Syukur Alhamdulillah bisa masuk final, kami tidak memikirkan buat besok. Kami hanya fokus untuk meraih angka. Ditambah lagi catatan pertemuan kami, kami lebih sering kalah dan mereka juga ada diatas kami, jadi tadi kami bermain nothing to lose dan akhirnya bisa main lepas,” ujar Ahsan usai laga.

“Sudah cukup sering kan lawan mereka, kami sudah pelajari bagaimana permainan mereka. Ini sudah kami antisipasi. Kami tidak mau melihat pertandingan sebelumnya karena memang kami lebih sering kalah. Tapi hari ini saya sudah yakin bahwa kami akan menang,” tambah Ahsan.

Catatan pertemuan selama ini memang menunjukkan bahwa Ahsan/Hendra berhasil menang tiga kali atas Lee/Yoo dan kalah enam kali. Dimana diperjumpaan terakhir terjadi di Kejuaraan Asia pada bulan April lalu. Kala itu Ahsan/Hendra dipaksa menyerahkan gelar juara Asia usai kalah tipis 18-21, 24-22 dan 19-21.

Di partai puncak mereka sudah dinanti oleh wakil Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan. Unggulan sembilan ini terlebih dahulu memastikan diri untuk bisa melangkah ke partai final setelah berhasil menang atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Mereka menang 21-16, 21-23 dan 22-20 atas wakil Jepang itu.

“Besok siap tampil habis-habisan nothing to lose,” pungkas Ahsan.

Ahsan/Hendra pun kembali menjadi satu-satunya wakil merah putih di partai puncak. Setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Lindaweni Fanetri dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari harus puas dengan mempersembahkan medali perunggu.